logo Kompas.id
InternasionalPBB Tawarkan Pembentukan...
Iklan

PBB Tawarkan Pembentukan Konstitusi Baru

Oleh
· 2 menit baca

GENEVA, RABU — Hari kedua perundingan damai Suriah, Rabu (17/5), di Geneva, Swiss, diwarnai tawaran proposal pembentukan konstitusi baru di negeri itu oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Utusan pemerintah dan kelompok oposisi yang bertemu dengan perwakilan PBB secara terpisah diharapkan segera merespons positif tawaran tersebut. Selasa lalu, Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura menemui wakil pemerintah dan oposisi Suriah secara terpisah. Pertemuan digelar berurutan hingga berakhir pada malam hari.Sejumlah anggota oposisi menyatakan, pertemuan dengan De Mistura berfokus pada masalah ribuan tahanan yang masih berada di penjara-penjara di Suriah. Dibahas pula draf konstitusi baru Suriah.De Mistura mempresentasikan kepada wakil kelompok oposisi-Panitia Tinggi Negosiasi (HNC)-dokumen yang menunjukkan sebuah tim beranggotakan aktivis masyarakat dan teknokrat. Mereka bertanggung jawab untuk menjabarkan rencana-rencana terkait isi draf konstitusi itu. Tim konsultasi ini akan segera bekerja dengan susunan pilihan atas draf konstitusi sebagaimana dimaksud. Langkah ini ditempuh guna mencegah kevakuman konstitusi atau hukum selama proses transisi politik berlangsung dalam fase negosiasi antara kelompok pemerintah dan oposisi. Atas proposal itu, salah satu anggota HNC, Munzer Makhos, menyatakan, sejumlah anggota oposisi belum bersikap. Mereka masih merasa perlu untuk membahas proposal itu secara menyeluruh. "Akan jelas semuanya pada Rabu ini (kemarin). Proposal tersebut cukup mengejutkan karena disodorkan pada awal perundingan," ujarnya. Belum ada tanggapanHingga kini belum ada tanggapan dari kubu Pemerintah Suriah. Sumber yang dekat dengan mereka memastikan bahwa pihak pemerintah telah menerima salinan dokumen proposal itu. Di luar masalah tawaran konstitusi baru, setidaknya ada tiga hal yang menjadi fokus pembicaraan pada perundingan damai itu. Ketiganya adalah pemerintahan, pemilihan umum, dan perlawanan terhadap terorisme di negeri itu. Pihak HNC mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad lengser dari posisinya sebagai bagian dari transisi politik di negeri itu. Namun, hal itu ditolak kubu pemerintah.Perundingan damai ini merupakan yang keenam sejak konflik di Suriah pecah pada enam tahun silam. Konflik diperkirakan telah merenggut nyawa 320.000 warga negeri itu. Sementara itu, tuduhan dari Amerika Serikat mengenai pembangunan krematorium di Penjara Saydnaya, Damaskus, belum dikonfirmasi oleh Pemerintah Suriah. Krematorium ini berfungsi untuk membakar jasad para tahanan yang dibunuh. Indikasi keberadaan krematorium diperoleh dari foto-foto satelit yang memperlihatkan salju yang meleleh di atap penjara. Tampak pula ventilasi-ventilasi berukuran besar. (AFP/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000