BRASILIA, SENIN — Presiden Brasil Michel Temer untuk sementara bisa bernapas lega setelah koalisi utama di parlemen, Partai Sosial Demokrat (PSDB), Minggu (21/5), menunda keputusan apakah akan tetap mendukung Temer atau keluar dari koalisi. Dukungan dari PSDB penting bagi Partai Gerakan Demokratik Brasil (PMDB), partai Temer, karena tanpa PSDB, koalisi pemerintah tidak lagi memiliki dukungan mayoritas di parlemen.
Tanpa dukungan mayoritas, proses pemakzulan terhadap Temer lebih mudah terjadi. Temer tengah berjuang mempertahankan posisinya setelah Kejaksaan Agung Brasil memerintahkan pemeriksaan formal terhadap Temer terkait skandal korupsi.
Berdasarkan rekaman percakapan yang dimiliki para penyidik, Temer merestui pemberian suap kepada mantan Ketua DPR Eduardo Cunha yang saat ini dihukum penjara selama 15 tahun karena skandal korupsi. Penyuapan itu dimaksudkan agar Cunha tutup mulut dan tidak memberikan nama-nama politisi yang terlibat kasus korupsi.
Temer telah meminta banding kepada Mahkamah Agung (MA) untuk menunda penyidikan dengan alasan rekaman percakapan itu telah direkayasa. Namun, sejumlah media yang telah mendengarkan rekaman itu menyatakan, kalaupun rekaman itu telah diedit, hal itu tidak mengubah isu utama percakapan, yaitu rencana penyuapan.
Tergantung pengadilan
Berbeda dengan penyidikan kriminal biasa, penyidikan yang melibatkan seorang presiden membutuhkan persetujuan dari dua pertiga anggota majelis rendah. Itu sebabnya, jika MA menyetujui permintaan Temer untuk menangguhkan penyidikan, Temer kemungkinan akan bisa mempertahankan koalisinya.
Namun, jika MA memutuskan penyidikan bisa dilanjutkan, diperkirakan para pendukung koalisi akan ramai-ramai keluar.
Seandainya Temer bisa dimakzulkan, Kongres akan menunjuk penggantinya sampai pemilu 2018. Rakyat Brasil baik dari kubu kanan maupun kiri telah meminta agar undang-undang diamandemen sehingga pemilu bisa dipercepat.
Pada hari Minggu, unjuk rasa terjadi di sejumlah kota di Brasil yang diprakarsai oleh kubu kiri, di antaranya berbagai serikat pekerja dan aktivis. Asosiasi pengacara Brasil kemarin juga secara aklamasi mengajukan permintaan pemakzulan kepada Kongres. Asosiasi yang berpengaruh ini tahun lalu juga mengajukan imbauan serupa untuk memakzulkan Dilma Rousseff.
(AP/AFP/MYR)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.