Keberagaman Memperkuat Kanada
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi Kanada sangat mirip dengan Indonesia. Keberagaman warga Kanada, mulai dari perbedaan bangsa, bahasa, adat istiadat, agama, hingga budaya, justru memperkaya dan memperkuat negara itu sehingga bertahan mencapai usia 150 tahun. Semua pihak berpijak pada upaya saling memahami, menghormati, dan toleransi. Hal tersebut disampaikan Duta Besar Kanada untuk Indonesia Peter MacArthur saat membuka Perayaan 150 Tahun Kanada, Selasa (23/5) sore, di Jakarta. "Ulang tahun ke-150 Konfederasi Kanada adalah tonggak sejarah nasional yang penting," ujarnya. Menurut MacArthur, peringatan itu memberi kesempatan kepada warga Kanada untuk merayakan berbagai pencapaian yang menunjukkan masa lalu Kanada yang membanggakan. "Sekaligus masa depan kami yang cerah dan keanekaragaman kami," katanya. Untuk merayakan 150 tahun Konfederasi Kanada, Kedutaan Besar Kanada di Jakarta menyelenggarakan rangkaian acara sepanjang 2017. Rangkaian ini meliputi perayaan Hari Nasional Kanada pada bulan Juli di Jakarta.Konfederasi Kanada berdiri pada 1 Juli 1867. Sejak itu, Kanada berkembang menjadi salah satu negara demokrasi tertua.Kanada dan Indonesia menikmati hubungan yang kuat dan dinamis. Di panggung dunia, keduanya juga bekerja sama untuk memajukan pertumbuhan ekonomi serta perdamaian melalui APEC, G-20, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lapangan pekerjaanPerdagangan dua arah kedua negara memiliki nilai 3 miliar dollar Kanada (Rp 29 triliun) pada 2016. Berbagai perusahaan Kanada aktif di Indonesia dan investasi negara itu senilai 4 miliar dollar Kanada (Rp 39,2 triliun) telah menciptakan ribuan lapangan pekerjaan di Indonesia. Kanada menjadi mitra pembangunan Indonesia sejak tahun 1954 dan menyalurkan hampir 2 miliar dollar Kanada (Rp 19,6 triliun) dalam bantuan pembangunan untuk Indonesia. Saat ini, lebih dari 1.300 pelajar dan mahasiswa Indonesia menempuh studi di Kanada. (LOK)