logo Kompas.id
InternasionalKasus QNA Picu Keretakan...
Iklan

Kasus QNA Picu Keretakan Hubungan Qatar-Arab Teluk-Mesir

Oleh
· 3 menit baca

KAIRO, KOMPAS — Pemerintah Qatar hingga Kamis (25/5) masih gagal meredakan ketegangan hubungan antara negara itu dan negara Arab Teluk lain serta Mesir yang terjadi secara mendadak, Selasa lalu. Ketegangan hubungan itu muncul hanya dua hari setelah suasana bulan madu negara-negara Arab Teluk dalam Konferensi Tingkat Tinggi Arab, Islam, Amerika, yang juga dihadiri Presiden Amerika Serikat Donald Trump, di Riyadh, Arab Saudi, hari Minggu lalu. Negara Arab Teluk meliputi enam negara, yaitu Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Oman. Hubungan buruk tersebut terjadi setelah Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Selasa, sebagaimana dirilis kantor berita Pemerintah Qatar, QNA, mengatakan, Qatar memiliki hubungan baik dengan Iran dan Israel.Sheikh Tamim lalu menyebutkan, Iran memiliki kapasitas di tingkat regional dan dunia Islam yang tak mungkin diabaikan serta tidak bijak melakukan eskalasi ketegangan dengan Iran. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir.Beberapa saat setelah itu, muncul pula pernyataan Menlu Qatar Sheikh Muhammed bin Abdulrahman al-Thani melalui akun Twitter yang menyebut, Qatar sedang menghadapi konspirasi Arab Saudi, Mesir, Kuwait, Bahrain, dan UEA. Ia juga mengumumkan menarik para dubes Qatar dari negara-negara Arab tersebut dan meminta para dubes meninggalkan negara-negara Arab itu dalam kurun waktu 24 jam.Mengklaim diretasPemerintah Qatar langsung membantah adanya pernyataan itu dari Emir Qatar ataupun menlunya. Qatar menuduh para peretas telah menjebol sistem kantor berita QNA sehingga menyebarkan berita bohong.Kementerian Luar Negeri Qatar mengungkapkan, terjadi pembobolan sistem kantor berita QNA oleh para peretas pada Rabu pukul 00.14. Sistem di QNA berhasil dikontrol kembali empat jam kemudian. Doha menyatakan berjanji akan membentuk tim penyelidik atas kasus peretasan sistem QNA. Namun, negara-negara Arab Teluk telanjur marah terhadap Qatar dan masih cenderung ragu atas klaim Qatar soal peretasan sistem QNA. Arab Saudi dan UEA langsung menghapus semua situs media cetak ataupun elektronik milik Qatar, seperti situs televisi Al Jazeera, harian Asharq, harian Rayah, harian Al-Watan, dan kantor berita QNA. Mesir mengikuti jejak Arab Saudi dan UEA dengan menghapus semua situs media cetak serta elektronik milik Qatar. Bahkan, Pemerintah Mesir juga menghapus 21 situs media, baik milik Qatar maupun negara lain atau lembaga tertentu, yang dianggap sering menyebarkan berita yang merugikan Mesir. Hubungan Qatar dengan Arab Saudi, UEA, dan Mesir memburuk sejak penggulingan Presiden Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin (IM), 3 Juli 2013. Saat itu, Arab Saudi, UEA, dan Bahrain sempat menarik dubes masing-masing dari Doha, Maret 2014, sebagai protes atas kebijakan Qatar yang menyimpang dari tradisi Arab Teluk. Qatar selama ini dikenal pendukung IM dan gerakan Islamis. Sebaliknya, UEA, Arab Saudi, dan Mesir di bawah Presiden Abdel Fatah el-Sisi sangat anti-IM.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000