logo Kompas.id
InternasionalKekerasan Kembali Menghantam...
Iklan

Kekerasan Kembali Menghantam Mesir

Oleh
· 3 menit baca

KAIRO, KOMPAS — Kaum Kristen Koptik di Mesir kembali menjadi sasaran serangan kelompok teroris. Sekitar 10 orang bersenjata dengan mengendarai tiga jip dan berpakaian seragam, Jumat (26/5), di dekat Minya (245 kilometer arah selatan kota Kairo), memberondong dengan senjata otomatis konvoi bus yang membawa warga Kristen Koptik. Laporan sementara dari Kementerian Kesehatan Mesir menyebutkan, sedikitnya 28 orang tewas, termasuk beberapa anak kecil, sedangkan 27 warga lainnya luka-luka. Dari 28 korban tewas itu, 7 orang berasal dari Provinsi Minya dan 21 warga lainnya dari Provinsi Beni Suef yang bertetangga dengan Minya. Wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir, melaporkan, warga Kristen Koptik dengan konvoi yang terdiri dari satu bus besar dan satu bus mini saat itu hendak menuju Biara Anba Samuel di area gurun di Provinsi Minya. Penumpang bus besar adalah 45 orang yang sebagian besar merupakan anak kecil. Adapun penumpang bus mini sebanyak 16 orang. Tiba-tiba mereka dicegat oleh gerombolan bersenjata ketika konvoi berada di jalan, di tengah gurun menuju Biara Anba Samuel. Pada saat itu, gerombolan menembakkan senjata otomatis ke arah bus. Bahkan, beberapa orang bersenjata turun dari jip dan menaiki bus besar, kemudian melepaskan tembakan ke arah penumpang secara membabi buta. Biara Anba Samuel merupakan biara yang sangat populer dan dikunjungi secara rutin oleh kaum Kristen Koptik dari Provinsi Minya dan wilayah Mesir lain. Adapun Provinsi Minya merupakan wilayah dengan populasi kaum Kristen Koptik yang cukup besar di Mesir. Bahkan, persentasenya hampir 50 persen dari keseluruhan penduduk Provinsi Minya yang berjumlah sekitar 5 juta orang. Beberapa biara bertebaran di seantero Provinsi Minya, yang sebagian besar berada di area gurun.Selain Provinsi Minya, konsentrasi kaum Kristen Koptik terbesar berada di Kairo dan Alexandria. Diperkirakan penduduk Kristen Koptik sebanyak 8-10 persen dari keseluruhan penduduk Mesir yang berjumlah 91 juta jiwa.Menutup jalanPemerintah Mesir langsung mengerahkan pasukan khusus gerak cepat untuk menutup semua akses jalan dari dan ke Provinsi Minya. Helikopter militer dikerahkan untuk menyisir semua area gurun di Provinsi Minya ataupun Provinsi Beni Suef dan Asyut yang bertetangga dengan Minya.Deputi Menteri Dalam Negeri Mesir Mayor Jenderal Nasser al-Abdu mengungkapkan, pasukan gerak cepat dan aparat keamanan lain kini menyisir semua area gurun di Provinsi Minya untuk mengejar gerombolan bersenjata itu.Menteri Dalam Negeri Mesir Magdy Abdel Ghaffar juga menyatakan, saat ini telah dibentuk tim khusus yang terdiri atas pemimpin dari berbagai elemen lembaga keamanan yang bertugas untuk segera mengungkap serangan di Minya serta menangkap para pelakunya.Imam Besar Al Azhar Ahmed el-Tayeb mengecam serangan di Minya. Ia menyerukan agar rakyat Mesir tetap bersatu. Menurut dia, serangan di Minya bertujuan untuk menghancurkan stabilitas Mesir. Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi langsung menggelar pertemuan dengan semua jajaran pemimpin militer dan kepolisian untuk membahas serangan Minya dan dampaknya.Serangan di Minya terjadi dalam waktu kurang dari dua bulan setelah serangan di dekat Gereja Saint Mark di Alexandria (sekitar 225 km arah barat laut Kairo) dan Gereja Magirgis di Tanta (sekitar 100 km arah utara kota Kairo). Dua serangan ini menewaskan 11 orang.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000