logo Kompas.id
InternasionalOposisi Bertanggung Jawab atas...
Iklan

Oposisi Bertanggung Jawab atas Pembunuhan

Oleh
· 2 menit baca

CARACAS, SENIN — Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Minggu (28/5), menyalahkan para demonstran atas tewasnya seorang mantan perwira militer. Korban berusia 30-an tahun dan kini masih diidentifikasi. Jaksa menyebutkan, pria tersebut dipukuli. Setelah itu, ia ditembak mati oleh para penyerang, Sabtu (27/5) malam, di kota kecil Cabudare, Negara Bagian Lara. Namun, jaksa tidak menghubungkan kematian pria tersebut dengan gelombang aksi protes anti-pemerintah di Venezuela yang kini menginjak 58 hari. Jumlah korban tewas terkait gelombang protes itu sudah mencapai 60 orang. "Ini merupakan kejahatan kebencian," kata Maduro dalam program mingguannya di televisi milik negara. "Dia diserang oleh sekelompok penjahat, pembunuh, demonstran yang melakukan kekerasan dengan memukulinya dan akhirnya membunuhnya. Apakah ini politik oposisi? Ini adalah tindak kriminal terorisme," papar Maduro.Gulingkan MaduroDemonstrasi di Venezuela dimulai sejak akhir Maret lalu. Lewat demonstrasi ini, kubu oposisi hendak menggulingkan Maduro dari jabatannya sebagai presiden.Popularitas Maduro kini terus turun. Hal tersebut dialaminya meskipun ia telah berupaya untuk mengatasi kelangkaan pangan dan obat-obatan serta berbagai problem ekonomi lainnya. Selain seorang pensiunan militer, Pemerintah Venezuela juga mengumumkan kematian seorang pria berusia 20 tahun. Ia mengalami luka di perut dalam sebuah aksi protes, Sabtu lalu, di Lecheria, Negara Bagian Anzoategui. Pria itu merupakan anggota partai pemimpin oposisi yang kini dipenjara: Leopoldo Lopez. Sejumlah laporan memberitakan, pria yang tewas tersebut mengambil gambar upacara pemakaman seseorang korban tewas dalam aksi unjuk rasa. Orang-orang lalu menduga dia adalah mata-mata dan mulai menyerangnya.Menurut Maduro, para pemimpin oposisi terlibat dalam serangan tersebut karena mereka tidak mengeluarkan kecaman atas pembunuhan itu.Lebih besarFreddy Guevara, Wakil Juru Bicara Majelis Nasional-satu-satunya badan yang dikendalikan oleh oposisi-menyebutnya sebagai pembantaian. "Rasa sakit tidak harus mengubah kita menjadi apa yang kita lawan," tulis Guevara di Twitter. Kubu oposisi mengatakan bahwa mereka menggelar demonstrasi lebih besar pada Senin untuk menentang rencana Maduro menyusun ulang konstitusi dengan majelis yang tidak mengikutsertakan oposisi.Majelis penyusun konstitusi terdiri dari para anggota yang berasal dari sektor sosial, seperti petani dan buruh. Mereka merupakan kelompok yang loyal kepada Maduro. (AFP/AP/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000