logo Kompas.id
InternasionalGiliran Banglades Diterjang...
Iklan

Giliran Banglades Diterjang Mora

Oleh
· 3 menit baca

DHAKA, SELASA — Setelah Sri Lanka dan India, Siklon Mora, Selasa (30/5), menghantam pesisir Banglades, menghancurkan semua kamp pengungsi Rohingya di Distrik Cox\'s Bazar, Banglades tenggara. Sedikitnya 2 orang tewas dan 450.000 warga yang bermukim di desa-desa pesisir harus dievakuasi ke tempat-tempat penampungan sementara.Distrik Cox\'s Bazar yang menjadi wilayah yang paling menderita oleh terjangan Mora adalah tempat penampungan bagi sekitar 300.000 pengungsi Rohingya. Para pengungsi Rohingya, yang lari dari perbatasan Myanmar ke Banglades untuk menghindari persekusi dan kekerasan oleh pihak militer, tinggal di kamp-kamp pengungsi yang kondisinya memprihatinkan.Menurut Abdul Salam, pemimpin komunitas Rohingya, kerusakan yang terjadi di kamp pengungsi Balukhali dan Katupalong sangat parah. Tak kurang dari 20.000 rumah gubuk di kamp-kamp pengungsi yang terbuat dari bambu dan plastik rata dengan tanah."Kami sekarang berada di alam terbuka," kata Omar Farukh, pemimpin komunitas Rohingya di kamp Katupalong.Tak ada bantuanMohammad Anam, warga Rohingya yang melarikan diri ke Banglades tahun lalu, mengatakan, sampai saat ini tidak ada bantuan datang ke kamp pengungsi. "Tidak ada petugas yang datang mengingatkan kami bahwa topan akan datang. Tidak ada juga yang mengevakuasi kami. Ketika topan datang, kami melarikan diri ke sekolah atau masjid terdekat. Namun, saat ini ada ribuan orang telantar tanpa penampungan dan makanan," kata Anam.Zahir Ali yang tinggal di kamp bagi pengungsi yang tak terdaftar menceritakan, ribuan orang dilanda kepanikan ketika topan datang dan berlarian ke arah bukit. "Banyak perempuan dan anak-anak terluka ketika melarikan diri ke wilayah perbukitan yang licin dan terjal," kata Ali. Selama bertahun-tahun Cox\'s Bazar menjadi tempat penampungan ratusan ribu pengungsi Rohingya yang tak memiliki kewarganegaraan karena tidak diakui Pemerintah Myanmar. Jumlah pengungsi yang lari ke perbatasan Banglades semakin berlipat ganda ketika Oktober 2016 militer Myanmar membumihanguskan desa-desa tempat warga Rohingya bermukim. Sekitar 70.000 warga lari ke Banglades dan ditampung di distrik ini, yang dekat dengan perbatasan Myanmar.450.000 mengungsiDi luar kamp-kamp pengungsi, Pemerintah Banglades telah mengevakuasi sekitar 450.000 warganya yang bermukim di desa-desa pesisir ke tempat-tempat penampungan sementara."Warga telah dievakuasi ke sekitar 400 tempat penampungan, sekolah-sekolah, dan gedung-gedung pemerintah di wilayah pesisir," kata Golam Mostofa, pejabat senior Banglades yang mengoordinasi proses evakuasi.Menurut petugas di Chittagong, topan ini berkekuatan 135 kilometer per jam yang mengakibatkan gelombang laut setinggi 2 meter di seluruh wilayah pantai. Seluruh penerbangan dari dan menuju Banglades ditangguhkan. Pemerintah juga melarang semua pelayaran. Banglades rutin diterpa badai dan topan antara bulan April dan Desember. Pada Mei tahun lalu, Topan Roanu menghantam pesisir selatan Banglades, menyebabkan 20 orang tewas dan setengah juta orang harus mengungsi."Namun, kali ini kami sudah lebih siap," kata petugas penanggulangan bencana, Abul Hashim. Pada Selasa sore, kekuatan badai mulai melemah dan diperkirakan akan terus menurun ketika menuju India. Sri Lanka redaDi Sri Lanka yang terlebih dulu dilanda badai tropis, hujan lebat turun sejak Jumat lalu, mengakibatkan lebih dari 100.000 orang mengungsi akibat banjir besar dan tanah longsor. Sedikitnya 183 orang tewas dan lebih dari 100 orang hilang dalam bencana ini.Sekitar 100.000 orang yang dievakuasi pekan lalu, Selasa kemarin kembali pulang untuk membersihkan reruntuhan dan timbunan lumpur yang menghantam rumah-rumah mereka. Ketinggian air juga mulai turun, tetapi kondisi lalu lintas masih sulit kembali normal. Pasukan militer Sri Lanka terus menggali timbunan lumpur di ibu kota Kolombo untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan bangunan. (AP/AFP/REUTERS/MYR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000