logo Kompas.id
InternasionalPolisi Selidiki Dugaan...
Iklan

Polisi Selidiki Dugaan Terorisme

Oleh
· 2 menit baca

MELBOURNE, SELASA — Meskipun dilakukan oleh Yacqub Khayre, penjahat yang tengah menjalani masa bebas bersyarat, serangan di Melbourne diselidiki sebagai serangan terorisme. Saat ini polisi menyelidiki apakah serangan Khayre direncanakan atau acak. "Kami tidak melihat apa pun yang menunjukkan bahwa dia mendapat pesan dari luar negeri untuk melakukan ini sama sekali. Namun, sekali lagi, ini masih temuan awal," kata Kepala Polisi Victoria Komisaris Graham Ashton, Selasa (6/6), di Melbourne, Australia. Sebagaimana diberitakan, Senin malam, Khayre menyerbu sebuah apartemen, menembak seseorang di apartemen itu, dan menyekap seorang perempuan. Sempat terjadi baku tembak dengan polisi dan akhirnya Khayre berhasil dilumpuhkan. Seorang pejabat senior Australia mengatakan, Khayre sebelumnya pernah dipenjara karena berencana menyerang pangkalan militer di Sydney pada 2009. Khayre adalah warga negara Australia keturunan Somalia. Bersama keluarganya, Khayre masuk ke Australia melalui program migrasi kemanusiaan Australia. Menurut polisi, pria itu memiliki catatan kriminal panjang.Klaim NIISSejauh ini, menurut Ashton, Khayre bertindak sendiri. Sementara itu, Amaq-situs berita yang berafiliasi dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS)- mengatakan, kelompok itu mengklaim berada di balik serangan Khayre. "Pelaksana serangan Melbourne adalah seorang tentara NIIS dan dia melakukan serangan tersebut sebagai tanggapan atas seruan untuk menargetkan warga negara koalisi," kata Amaq.Namun, Ashton mengatakan, terlalu dini untuk menyimpulkan NIIS terlibat atau tidak. Menurut dia, NIIS kerap mengklaim sebuah serangan yang dikategorikan teror. Menyikapi serangan di Melbourne, kepada wartawan di Canberra, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan tindakan teror di Melbourne sebagai tindakan pengecut."Serangan teroris oleh penjahat yang baru saja dibebaskan melalui pembebasan bersyarat adalah kejahatan yang mengejutkan dan pengecut," kata Turnbull. "Ini adalah serangan teroris dan ini menggarisbawahi perlunya kita untuk terus waspada, jangan pernah terhambat, selalu menantang dalam menghadapi terorisme."(AP/AFP/Reuters/JOS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000