logo Kompas.id
InternasionalSistem Pertahanan THAAD...
Iklan

Sistem Pertahanan THAAD Ditunda

Oleh
· 2 menit baca

SEOUL, RABUPembangunan sistem pertahanan rudal milik Amerika Serikat di Korea Selatan, Rabu (7/6), diputuskan ditunda hingga analisis mengenai dampak lingkungan terkait sistem itu selesai dilakukan. Perintah penghentian sementara dikeluarkan dua hari setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meminta dibuat analisis mengenai dampak lingkungan terlebih dulu terhadap sistem pertahanan ini. Sampai sekarang sudah ada dua peluncur rudal yang dipasang di Seongju. Pemasangan keduanya disepakati AS dan Korsel yang waktu itu dipimpin Presiden Park Geun-hye. Sistem pertahanan bernama terminal high altitute area defense (THAAD) itu dipasang sebagai perlindungan dari ancaman serangan rudal Korea Utara. Meski pembangunan THAAD ditunda, kedua peluncur yang telah terpasang tidak perlu dibongkar. "Kami menilai, hasil analisis mengenai dampak lingkungan itu jauh lebih penting daripada proses pemasangan sistem ini," ujar pejabat senior Kantor Kepresidenan Korsel.Baru-baru ini terdapat empat peluncur rudal lagi yang sudah dikirim ke Korea Selatan dan sekarang disimpan di kompleks pangkalan militer AS. Negara itu mempunyai 28.500 tentara di Korsel. Militer Korsel dikecam Moon pekan ini karena menyembunyikan informasi tentang perkembangan pembangunan THAAD. Bahkan, pada bulan lalu, pejabat militer yang selama ini bekerja sama dengan penasihat keamanan nasional Moon mengaku sengaja menyembunyikan informasi mengenai hal itu. Akibatnya, pejabat senior Kementerian Pertahanan itu dicopot dari jabatannya. Menteri Pertahanan Korsel Han Min-koo baru mengakui keberadaan peluncur rudal setelah didesak Moon melalui telepon, pekan lalu. Berdasarkan hasil penyelidikan pejabat tinggi militer, informasi penting itu disembunyikan dari Moon karena sudah ada kesepakatan sebelumnya dengan militer AS. China protes Sejak rencana pemasangan THAAD muncul, China protes karena melihat THAAD mengancam kedaulatan wilayah negara itu. Kekuatan radar THAAD dikhawatirkan menjangkau hingga ke pelosok China. Selain China, masyarakat Seongju juga protes karena khawatir dengan risiko radiasi dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh baterai-baterai THAAD. China, partner dagang terbesar Korsel, selama beberapa bulan terakhir, disebut menghambat para pebisnis Korsel dengan berbagai cara. Hal ini dilakukan sebagai respons China atas pemasangan THAAD oleh Korsel. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menyatakan, Beijing tak pernah absen mengikuti perdebatan internal Korsel mengenai keberadaan THAAD. Sampai saat ini, publik Korsel masih terpecah. "Posisi China sangat jelas. Apa pun yang terjadi, kami tetap menentang keras pemasangan THAAD oleh AS di Korsel," kata Hua. (AFP/LUK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000