logo Kompas.id
InternasionalKongres Desak Trump
Iklan

Kongres Desak Trump

Oleh
· 3 menit baca

WASHINGTON, MINGGU — Sejumlah anggota kongres dari Partai Republik, Minggu (11/6), mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar menyerahkan rekaman pembicaraan dengan mantan Direktur FBI James Comey. Trump sendiri menawarkan bersaksi di bawah sumpah tentang pertemuannya dengan Comey. Hal ini adalah kelanjutan dari kesaksian Comey di depan Komite Intelijen Senat AS, pekan lalu. Trump menuding Comey berbohong dan menyebutnya "sangat pengecut" dan "si pembocor". Untuk membuktikan kebohongan Comey, Trump menyatakan bersedia memberi kesaksian di bawah sumpah. Menanggapi hal itu, sejumlah anggota Republiken mendesak Trump agar memperjelas apakah dia mempunyai rekaman pembicaraan tersebut atau tidak. Jika memang ada, Trump diminta untuk menyerahkannya kepada Kongres. "Saya tidak mengerti mengapa Presiden tidak menjernihkan masalah ini sekali dan untuk semuanya," kata Senator Susan Collins dari Maine. James Lankford, rekannya sesama senator Republiken yang juga anggota komite, setuju agar panel perlu mendengar rekaman yang ada. "Kami jelas mendesak Gedung Putih," kata Lankford. Kesaksian jaksa agung Kasus campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden terus menyita perhatian meski mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn sudah mengundurkan diri. Trump sudah sembilan kali berinteraksi dengan Comey, tiga kali di antaranya bertemu langsung, selebihnya melalui telepon. Menurut Comey di depan Komite Intelijen Senat, Trump meminta agar FBI menghentikan penyidikan terhadap Flynn. Comey berpendapat, pemecatan dirinya sebagai Direktur FBI, 9 Mei lalu, erat kaitan dengan penolakannya memenuhi permintaan Presiden. Menurut Collins, kesaksian Comey jelas dan gamblang. Oleh karena itu, dia akan mendukung kesaksian di bawah sumpah terhadap Trump. Jaksa Agung Jeff Sessions dijadwalkan akan memberikan kesaksiannya pada Selasa. Nama Sessions cukup sering terdengar dalam skandal Rusia, antara lain, karena Comey pernah meminta tolong agar jangan membiarkan dia bertemu empat mata saja dengan Presiden Trump. Departemen Kehakiman menyangkal kesaksian ini. Sessions hanya menekankan kepada Comey untuk berhati-hati atas kebijakan yang tidak patut. Senator Demokrat Jack Reed mengatakan, ada pertanyaan nyata tentang "sopan santun" atas keterlibatan Sessions dalam pemecatan James Comey. Melania pindahDi tengah ramainya kasus kolusi dengan Rusia, Ibu Negara Melania, hari Minggu, resmi pindah dari Trump Tower, New York, ke Gedung Putih. "Tak sabar untuk menyambut memori yang akan kami buat di rumah baru," kicau Melania sesaat setelah tiba di tempat tinggal barunya. Sejak Trump dilantik 20 Januari, Melania tetap tinggal di New York demi kelangsungan sekolah putra tunggalnya, Barron (11). Menurut rencana, Barron akan melanjutkan sekolah di St Andrews Episcopal, di Potomac, Maryland selama tahun ajaran 2017-2018. Orangtua Melania ikut bersama dalam penerbangan pendek dari Bedminster, New Jersey, tempat Trump menghabiskan akhir pekannya di lapangan golf. Kegiatan Melania selama ini nyaris tidak terdengar oleh publik. Satu-satunya kegiatan besar yang dilakukannya sejak menjadi ibu negara adalah mendampingi suaminya melakukan lawatan ke Timur Tengah dan beberapa negara Eropa selama delapan hari. Melania hanya sesekali ke Gedung Putih menemani istri tamu negara yang datang berkunjung.Dalam kampanye tahun lalu, dia menyatakan akan bekerja untuk masalah perundungan siber. Mantan model ini juga memperlihatkan ketertarikan pada masalah veteran militer dan pemberdayaan perempuan. (AFP/AP/REUTERS/RET)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000