logo Kompas.id
InternasionalKeracunan Makanan Massal...
Iklan

Keracunan Makanan Massal Mendera Pengungsi Mosul

Oleh
· 3 menit baca

BAGHDAD, SELASAKeracunan makanan massal terjadi di kamp pengungsi yang terletak sekitar 20 kilometer di sisi timur Mosul, Irak utara. Akibatnya, dua orang meninggal dan lebih dari 700 pengungsi mengalami sakit. Dua korban tewas itu terdiri dari seorang perempuan dewasa dan anak-anak. Sebanyak 200 pengungsi harus segera dibawa ke rumah sakit karena berada dalam kondisi kritis Anggota parlemen Irak yang mengunjungi kamp pengungsi itu, Senin tengah malam lalu, dan sebuah stasiun televisi Arab Saudi menyatakan, bantuan makanan yang menyebabkan ratusan pengungsi sakit ini berasal dari Qatar. Tudingan itu belum bisa dikonfirmasi. Pejabat Qatar juga belum memberikan respons. Tuduhan itu meningkatkan ketegangan yang terjadi akibat pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar oleh Arab Saudi dan sekutu-sekutunya. Kamp pengungsi di dekat Mosul ini seolah menjadi ajang baru "pertempuran diplomatik" Qatar versus Arab Saudi. Buka puasa Menteri Kesehatan Irak Adila Hamoud, di Baghdad, Selasa (13/6), mengatakan, sebanyak 752 pengungsi menderita sakit setelah makan malam pada Senin lalu di kamp Hassan Sham U2. Makanan yang menimbulkan keracunan tersebut diperuntukkan bagi keperluan buka puasa para pengungsi. Menurut Hamoud, setidaknya ada 300 pengungsi yang kini berada dalam gangguan kesehatan serius. Ia menolak berspekulasi bahwa keracunan massal ini mungkin disengaja.Amira Abdulhaliq dari badan pengungsi PBB menuturkan, hingga saat ini, belum jelas pada proses apa makanan tersebut terkontaminasi. Bahan beracun bisa masuk ke makanan pada saat persiapan, pengepakan, ataupun pada saat pendistribusian. "Sejauh ini, kami menerima 800 kasus. Sekitar 200 pengungsi telah dibawa ke rumah sakit di Irbil," kata Abdulhaliq.DirawatPada Selasa siang, petugas medis merawat pengungsi yang keracunan di sebuah tenda besar di pinggir kamp. Sebanyak 20-30 pasien, sebagian besar anak-anak, berbaring di lantai. Tubuh mereka dibalut selimut. Beberapa di antara mereka yang mengalami gejala keracunan serius dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans. Sebagian besar pengungsi mengalami muntah-muntah dan diare. Mereka juga menderita dehidrasi. Anggota legislatif, Raad al-Dahlaki, yang menjadi Ketua Komite Pengungsi dan Imigrasi Parlemen Irak, mengunjungi kamp tersebut, Senin tengah malam. Menurut dia, paket makanan yang disantap pengungsi pada Senin petang terdiri dari nasi, saus kacang, daging, yogurt, dan air minum. Al-Dahlaki mengatakan, paket makanan tersebut didistribusikan oleh organisasi non-pemerintah Qatar yang dikenal sebagai badan amal RAF. Menurut dia, Pemerintah Irak telah bertemu dengan organisasi RAF pada Selasa. Badan amal yang berbasis di Doha ini tidak merespons pertanyaan terkait kasus keracunan massal. Pada konferensi pers di kamp, Kepala Kepolisian Irbil Abdulhaleq Talaat mengatakan, sebanyak tujuh orang ditangkap terkait insiden itu. (AP/REUTERS/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000