logo Kompas.id
InternasionalMacron Ajak Inggris Tetap di...
Iklan

Macron Ajak Inggris Tetap di UE

Oleh
· 3 menit baca

PARIS, RABU — Presiden Perancis Emmanuel Macron dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May di Paris, Rabu (14/6), menyatakan, pintu tetap terbuka bagi Inggris untuk berada di Uni Eropa. Pertemuan antara Macron dan May ini berlangsung dalam kondisi yang kontras. Macron sedang berada di puncak popularitas ketika partainya, Republik Bergerak (REM), unggul telak dalam pemilu legislatif dan diproyeksikan akan menguasai kursi mayoritas di parlemen.Adapun May saat ini masih bergulat untuk mempertahankan kekuasaannyasetelah Partai Konservatif gagal mempertahankan kursi mayoritas di parlemen dalam pemilu legislatif, pekan lalu. Padahal, Inggris akan memulai perundingan Brexit dengan Uni Eropa, pekan depan."Tentu saja pintu selalu terbuka (bagi Inggris) selama perundingan Brexit belum berakhir. (Tetapi) begitu proses Brexit dimulai, kita harus menyadari bahwa akan semakin sulit untuk membalikkan arah," kata Macron di Istana Elysee.Namun, May mengatakan, Inggris akan tetap berpegang pada jadwal perundingan yang telah disepakati. "Ada tujuan bersama di antara rakyat Inggris. Tujuan bersama itu adalah memilih untuk keluar dari UE dan menginginkan pemerintah menyelesaikan persoalan ini dengan sukses," kata May.TerorismeMacron dan May sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang kontra-terorisme, khususnya mencegah propaganda ekstremisme melalui internet. Serangan teroris di London, Manchester, Paris, dan Nice dalam dua tahun terakhir menunjukkan bahwa Inggris dan Perancis menghadapi tantangan besar untuk menghentikan sel-sel teroris di dalam negeri. Menurut May, sejumlah perusahaan internet tidak mampu menghentikan para teroris yang leluasa menyebarkan ekstremisme di dunia maya. Macron juga menyerukan agar negara-negara Eropa, khususnya Jerman, melawan propaganda ekstrem di internet.Setelah kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) merekrut ratusan warga Perancis lewat internet, Perancis menerapkan UU yang memerintahkan semua penyedia layanan internet memblokir konten-konten tertentu. Macron berencana semakin memperketat aturan ini. Setelah pertemuan, May dan Macron bersama-sama menyaksikan pertandingan persahabatan sepak bola tim nasional Inggris versus Perancis di Stade de France untuk menghormati korban serangan di Manchester dan London. Para pemain memasuki lapangan dengan iringan lagu Oasis, "Don\'t Look Back in Anger"". Macron dan May bersama seluruh penonton bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Inggris, "God Save the Queen". Pada laga itu, Perancis menang 3-2.Tekanan internalDi dalam negeri, Theresa May terus memperoleh tekanan dari partainya terkait Brexit. Dua mantan perdana menteri, John Major dan David Cameron, meminta May memperlunak posisinya dengan tidak mengambil opsi ekstrem (hard Brexit). Menurut The Times, Menteri Keuangan Philip Hammond akan mendesak May untuk tidak meninggalkan kesepakatan cukai yang akan menjamin perdagangan bebas tarif di dalam UE.May juga dikecam terkait rencana koalisi informal dengan partai ekstrem kanan Irlandia Utara, Partai Unionis Demokrat (DUP). Langkah ini bukan saja dikecam oleh Sinn Fein, rival politik DUP, melainkan juga oleh PM Irlandia Enda Kenny karena London dianggap tidak lagi netral. Menurut dia, netralitas London dibutuhkan untuk merawat kesepakatan damai di Irlandia Utara. (AP/AFP/REUTERS/MYR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000