Korban Kebakaran Diperkirakan 70 Orang
LONDON, MINGGU — Korban kebakaran Menara Grenfell, London, kembali dikoreksi menjadi sekitar 70 orang setelah semakin banyak penghuni yang sampai kemarin tidak diketahui keberadaannya. Kesimpangiuran informasi mengenai jumlah korban tewas membuat para penghuni yang telah kehilangan harta benda dan tempat tinggal itu semakin berang. Mereka merasa respons pemerintah sangat lambat. "Kenyataan bahwa otoritas tidak memberi informasi sangat membuat kami frustrasi. Kami tidak bodoh. Kami yakin banyak orang yang tewas. Tolong beri tahu saja," kata seorang penghuni. Perdana Menteri Inggris Theresa May, yang akhir pekan lalu mengunjungi para penghuni Grenfell, dilarikan oleh para pengawalnya ke mobil setelah para demonstran meneriaki dirinya. "Pengecut", "Anda tak diinginkan", demikian antara lain yang diteriakkan oleh para demonstran kepada May. PM May dalam sepekan terakhir ini mengalami tekanan dari dalam dan luar partainya menyusul kegagalannya memenangi kursi mayoritas di parlemen. Ia juga dikecam karena terlambat mengunjungi para korban kebakaran. Sebaliknya, para lawan politiknya telah lebih dulu berkunjung dan berbincang dengan para korban.BentrokanDalam kesempatan terpisah, ratusan demonstran menyerbu balai kota Kensington dan Chelsea. Para demonstran mencoba melewati pintu otomatis balai kota dan menuju ke lantai atas. Polisi berusaha menghalangi mereka sehingga bentrokan tak terhindarkan. Situasi menjadi semakin panas karena tak ada satu pun petugas dari dewan kota yang menemui mereka."Kami berada di wilayah yang paling terkaya di Inggris, tetapi justru di gedung ini warga paling termiskin tinggal dengan keamanan yang sangat tidak memadai," kata Mustafa al-Mansur, salah satu koordinator demonstrasi. Ratu Elizabeth (91) dan cucunya, Pangeran William, mengunjungi penghuni Grenfell di akhir pekan. "Ini adalah peristiwa yang paling buruk yang pernah saya lihat," ucap William. (AP/AFP/REUTERS/MYR)
