logo Kompas.id
InternasionalIndia Ingin Beli Pesawat...
Iklan

India Ingin Beli Pesawat Nirawak Predator dari AS

Oleh
· 2 menit baca

NEW DELHI, KAMISIndia berkeinginan membeli pesawat nirawak Predator yang bisa menjangkau Samudra Hindia. Jika hal ini bisa dipenuhi, India merupakan negara pertama di luar negara-negara NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) yang memiliki Predator.Isu ini mengemuka menjelang kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Amerika Serikat, 26-27 Juni. Sejak dilantik, Presiden AS Donald Trump sudah menerima banyak pemimpin negara. Modi juga sebelumnya pernah berkunjung ke AS pada era Presiden Barack Obama. Kunjungan kali ini ingin memastikan keberlangsungan hubungan baik setelah pergantian presiden. Kesepakatan pembelian 22 pesawat nirawak ini merupakan uji coba hubungan pertahanan kedua negara besar tersebut. Pesawat itu akan digunakan India mengawasi Samudra Hindia. "Kami mencoba menjadikannya agenda utama yang bisa dilaksanakan. Ini adalah hal yang bisa terwujud sebelum hal-hal lain," kata seorang pejabat yang mengikuti perkembangan negosiasi tentang penjualan drone menjelang kunjungan Modi. "Ada kekhawatiran nyata di New Delhi, presiden AS yang baru kurang memberi fokus pada India dan tidak mengangkat penasihat yang fokus pada Asia Selatan. Akibatnya, India tidak berada dalam radar Washington," demikian dikatakan Shailesh Kumar dan Sasha Riser-Kositsky dari kelompok Eurasia. India merupakan pembeli senjata AS yang besar dan menyatakan sebagai sekutu utama pertahanan Washington. Sebelumnya India sepakat membeli pesawat nirawak Guardian. India memang berambisi untuk melindungi 7.500 kilometer garis pantai. Apalagi, China mengembangkan rute perdagangan maritim dan mengirim kapal selam di perairan regional. Sumber di Departemen Luar Negeri AS mengatakan, ada kekhawatiran potensi dampak kerusakan jika drone berteknologi tinggi diperkenalkan di Asia Selatan mengingat ketegangan antara India dan Pakistan, terutama menyangkut Kashmir.India telah tiga kali mengangkat masalah drone dengan Pentagon, dimulai pada Juni 2016. Senator John Cornyn dan Mark Warner pada Maret lalu menyurati Menteri Pertahanan James Mattis dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson bahwa kesepakatan drone Guardian senilai lebih dari 2 miliar dollar AS akan meningkatkan kepentingan keamanan nasional AS dan melindungi lapangan kerja. (AFP/REUTERS/RET)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000