Kilas Luar Negeri
Bom Mobil di Afganistan, 34 Orang MeninggalSedikitnya 34 orang meninggal, Kamis (22/6), saat bom mobil meledak di sebuah bank di Lashkar Gah, Afganistan. Ledakan terjadi ketika orang-orang sedang antre untuk menarik gaji mereka dari rekening di bank menjelang Idul Fitri. Serangan ini merupakan yang paling berdarah selama bulan Ramadhan. Taliban mengklaim, serangan ketiga kalinya di bank yang sama sejak 2014 tersebut menyasar polisi dan tentara yang hendak mengambil gaji. Namun, menurut Pemerintah Afganistan, sebagian besar korban tewas justru merupakan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Selama bertahun-tahun, Provinsi Helmand, yang beribu kota Lashkar Gah, merupakan pusat intervensi militer Barat di Afganistan. Namun, beberapa waktu belakangan ini, kondisi keamanan provinsi tersebut menjadi sangat tidak stabil.(afp/ato)Asia, Pusat Pengapalan Terbesar Barang Palsu Badan Kepolisian Eropa, Europol, Kamis (22/6), di Den Haag, Belanda, menyatakan, China dan Hongkong merupakan pusat pengapalan terbesar barang-barang palsu di seluruh dunia. Pada tahun 2015, menurut Europol, dua wilayah di Asia tersebut merupakan asal dari 86 persen pemalsuan global yang bernilai 396,5 miliar dollar AS. Hal itu disampaikan oleh Europol dalam laporan detail sepanjang 74 halaman. Badan itu juga menyebutkan bahwa pencurian hak intelektual merupakan salah satu bisnis kriminal terbesar. Dengan meningkatnya penggunaan angkutan kereta api antara China dan Eropa, kini muncul kekhawatiran, jaringan kriminal penjualan barang-barang palsu akan mendapatkan alternatif distribusi yang lebih murah ketimbang jalur laut atau udara. Pusat distribusi penting lainnya bagi penjualan barang-barang palsu ialah negara Turki, Thailand, dan Singapura. (afp/ato)
