Pyongyang KembaliUji Coba Mesin Roket
WASHINGTON, KAMISRezim Korea Utara kembali melakukan uji mesin roket, Kamis (22/6). Amerika Serikat curiga ini merupakan salah satu bagian dari pengembangan rudal balistik antarbenua atau ICBM. Namun, informasi mengenai uji roket ini hanya berasal dari AS. Tidak ada pernyataan dari Korut mengenai uji coba ini. Pihak AS juga tidak memberi informasi jelas tentang tipe atau komponen mesin roket yang sedang diuji. Tanpa informasi yang jelas, AS hanya menyebutkan uji mesin roket itu dilakukan dalam waktu 24 jam terakhir. Pemerintah Korea Selatan juga tidak tahu-menahu ada uji mesin rudal itu. Presiden Korsel Moon Jae-in mengingatkan agar semua pihak mengedepankan dialog untuk mencari solusi damai. Pada saat yang bersamaan, Korsel juga sedang mengembangkan rudal balistik dengan jangkauan hingga 800 kilometer. Direktur Badan Intelijen Pertahanan AS Vincent Stewart menegaskan, perkembangan Korut harus selalu dipantau. Jika tidak dipantau, Korut pasti akan mencari cara mendapatkan atau menciptakan rudal nuklir yang mampu menyerang daratan AS. Namun, kekhawatiran ini ditampik para pakar Pyongyang yang tidak yakin Korut akan bisa membuat ICBM dalam waktu dekat. Jarak Benua AS dan Korut sekitar 9.000 kilometer dan ICBM memiliki jarak jangkau minimal sejauh 5.500 kilometer. Ada sebagian ICBM yang dibuat mampu meluncur sejauh 10.000 kilometer atau lebih jauh. Jika solusi militer yang dipilih mengatasi krisis Korut, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis khawatir akibatnya akan tragis. Untuk mengantisipasi ancaman serangan Korut, AS mulai meningkatkan pertahanan dan berhasil menguji kemampuan menangkis rudal ICBM, Mei lalu. Namun, menurut Badan Pertahanan Rudal AS, ketika uji coba, 21 Juni lalu, sistem yang dikembangkan AS dan Jepang untuk menangkis rudal jarak yang lebih pendek gagal memenuhi target. Itu merupakan uji kedua rudal pencegat SM-3 Block IIA yang dikembangkan Raytheon.(REUTERS/AFP/AP/LUK)