Pertempuran Berlanjut
MANILA, SENIN - Militer Filipina, Senin (26/6), kembali membombardir posisi milisi kelompok Maute di Marawi, Pulau Mindanao. Sehari sebelumnya, Minggu (25/6), gencatan senjata selama delapan jam diterapkan Filipina untuk menghormati peringatan Idul Fitri.
Pada Senin pagi, serangan udara serta tembak-menembak berlangsung lagi. Militer Filipina yakin kelompok pemberontak yang mengaku berafiliasi dengan organisasi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) tersebut melemah setelah perang berlangsung selama lima minggu.
Milisi mulai menduduki sejumlah bangunan di Marawi pada Mei silam. Mereka juga menyandera warga dan terus melawan tekanan militer Filipina yang berusaha membebaskan kota itu.
Korban lebih banyak
Pertempuran di Marawi menyebabkan 70 anggota pasukan Filipina dan 27 warga sipil tewas. Pertempuran juga menyebabkan 290 anggota kelompok ekstrem tewas.
Warga yang berhasil melarikan diri dari kawasan konflik di Marawi serta petugas tim penolong yakin ada lebih banyak warga sipil yang terbunuh. Mereka tewas saat terjebak di area yang menjadi pusat pertempuran antara kelompok ekstrem dan militer Filipina.
Sejumlah saksi mata menyatakan, mereka melihat jenazah tergeletak di jalan selama berhari-hari. Beberapa jenazah di antaranya tampak membusuk.
Juru bicara militer Filipina Jo-Ar Herrera mengungkapkan, tentara berkomitmen mengakhiri pertempuran dan terus berupaya menyelamatkan penduduk. Sebanyak 13 warga Marawi diselamatkan pemerintah, Minggu. "Operasi penyerangan kami teruskan dan akan berlanjut hingga kami membebaskan Marawi secepat mungkin," kata Herrera.
Krisis di Marawi menimbulkan kecemasan di wilayah Asia Tenggara. Negara-negara di kawasan ini cemas NIIS telah memiliki basis baru di Filipina setelah mereka terpukul mundur oleh pasukan koalisi di Irak ataupun Suriah.
Kembali normal
Pada Senin, Wakil Presiden Filipina Leni Robredo menyatakan harapannya, krisis di Marawi dapat segera berakhir sehingga kehidupan sekitar 250.000 warga yang mengungsi dapat kembali normal. Ia berjanji memberi bantuan sebesar-besarnya kepada para pengungsi.
"Pemerintah sudah melakukan tugasnya secara maksimal. Kita hanya bisa berharap semuanya akan berakhir sesegera mungkin," kata Robredo.
Kunjungan Robredo ke pusat pengungsian Balo-i itu membuat orang semakin bertanya-tanya tentang kondisi kesehatan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Selama Juni, ia hampir tidak pernah tampil di muka umum. Jarangnya Duterte tampil di hadapan publik ini merupakan yang terlama sejak ia berkuasa setahun lalu.
Selama kunjungannya ke Balo-i, Wapres Robredo tak menyinggung kondisi Duterte (72). Juru bicara Presiden Duterte juga tidak memberikan keterangan mengenai ketidakmunculan Duterte dalam waktu lama.
Duterte terakhir kali terlihat di hadapan publik pada 20 Juni di dua kota yang berdekatan dengan Marawi. Saat itu, ia menemui para prajurit dan pengungsi.
Sahabat lama Duterte dan penasihat utama presiden, Salvador Panelo, menyatakan, Duterte dalam kondisi baik. Ia akan hadir dalam rapat menteri, Selasa ini.
Delapan tokoh
Menurut pejabat Filipina, sejumlah utusan pemerintah negara itu pada Minggu bertemu dengan pemimpin kelompok Maute. Pertemuan dilakukan dengan memanfaatkan gencatan senjata singkat di Marawi.
Sebanyak delapan pemimpin atau tokoh Muslim yang mewakili Manila masuk ke daerah konflik di jantung kota Marawi bersama tim kemanusiaan. Tidak jelas apa yang didiskusikan oleh mereka dengan Abdullah Maute, satu dari dua bersaudara Maute.
Dickson Hermoso, yang mengoordinasi upaya pembebasan warga sipil yang terjebak di medan pertempuran, menolak menjelaskan detail pembicaraan kedua belah pihak. Menurut dia, kelompok Maute melepaskan sejumlah perempuan dan anak-anak pada hari Minggu. Ia menambahkan, utusan pemerintah sempat ditembaki kelompok pemberontak.
Militer Filipina, kemarin, melaporkan bahwa pastor Katolik yang diculik kelompok ekstremis di Marawi terlihat masih hidup. Pastor Teresito "Chito" Suganob yang bertugas di Marawi dijadikan sandera pada awal penyerbuan oleh kelompok Maute.
"Kami tidak memiliki detail mengenai kondisi kesehatannya. Kami hanya bisa menyebutkan bahwa ia terlihat hidup," kata juru bicara militer Filipina, Herrera. (afp/reuters/ato)