logo Kompas.id
InternasionalAngela Merkel Mulai...
Iklan

Angela Merkel Mulai Berkampanye

Oleh
· 3 menit baca

BERLIN, SENIN — Kanselir Jerman Angela Merkel meluncurkan program kerja partainya, Uni Kristen Demokrat (CDU), untuk menghadapi pemilu legislatif pada September mendatang. Merkel yang berupaya terpilih lagi untuk keempat kalinya menekankan keberpihakan pada kesejahteraan keluarga dan pengurangan pajak.Namun, dibandingkan dengan partai penantang, Partai Sosial Demokratik (SPD) yang dipimpin Martin Schulz, kampanye partai Merkel kalah gereget. SPD berhasil menyatukan gerakannya dalam tema kampanye yang solid, yaitu "keadilan sosial".SPD menyerukan reformasi pajak tunjangan pengangguran dan perawatan anak. SPD juga baru saja memenangi pertarungan di parlemen untuk UU pernikahan sesama jenis.CDU dinilai gagal menghadapi kampanye SPD yang lebih terpadu. Media sosial, misalnya, mengejek status Sekjen CDU Peter Tuber yang membuat slogan ambigu dengan tagar panjang "Untuk Jerman, tempat kita hidup sejahtera dan bahagia".Persaingan antara Merkel dan Schulz juga menghangat setelah, beberapa waktu lalu, Schulz menuduh Merkel tidak berani berdebat dengan dirinya terkait masa depan Jerman. Namun, sampai hari ini, berbagai jajak pendapat menunjukkan bahwa peluang Merkel untuk terpilih kembali tetap besar. CDU dengan mitra koalisinya dari Bavaria CSU (Uni Sosial Kristen) masih unggul sekitar 16 persen dari SPD.Pada pemilu 2013, Merkel dan CDU/CSU berhasil menggerakkan rakyat Jerman dengan slogan yang sederhana, tetapi efektif, yaitu "Jerman di tangan yang tepat". Untuk pemilu kali ini, CDU/CSU belum menemukan slogan yang sekuat itu. Tekanan imigranPemerintahan Merkel memperoleh tekanan besar ketika tahun 2015 menerapkan kebijakan pintu terbuka bagi para pengungsi yang lari ke Eropa dari sejumlah negara di Timur Tengah, khususnya Suriah.Jerman pada waktu itu bersedia menampung hampir 1 juta pengungsi. Namun, kebijakan ini menjadi bumerang bagi Merkel bukan saja di dalam negeri, melainkan juga di Uni Eropa. CDU/CSU kalah di hampir semua pemilu daerah di Jerman, termasuk di kantong-kantong pendukung mereka.Masalah pengungsi di Eropa juga telah menimbulkan gerakan perlawanan yang terwujud dalam dukungan warga terhadap partai-partai ekstrem kanan yang rasis dan anti-imigran. Namun, setelah arus kedatangan imigran melambat pada 2016, antara lain berkat perjanjian pengungsi dengan Turki, isu imigran mulai "hilang" dari perdebatan publik. Angin juga berbalik setelah sejumlah kandidat pemimpin proEropa memenangi pemilu, antara lain di Belanda dan Perancis, yang membuat gelombang populisme kehilangan momentum. Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang tahun lalu secara mengejutkan meraih suara signifikan di sejumlah pilkada, kini tertahan pada angka satu digit.Meski demikian, isu imigran tetap menjadi "duri dalam daging" bagi pemerintahan Merkel. CSU sampai kini tetap menolak kebijakan imigran Merkel. Soal pajakPajak menjadi topik kampanye baik CDU/CSU dan SPD. Harian Bild am Sonntag menyebutkan, CDU/CSU akan memberikan subsidi pajak bagi para orangtua yang memiliki anak-anak dengan total sekitar 24 juta euro (atau sekitar Rp 365,2 miliar) per tahun. Langkah ini akan dibarengi dengan perbaikan kualitas pendidikan sekolah dasar dan penitipan anak.Penurunan pajak diharapkan akan mendorong peningkatan belanja konsumen dan berujung pada peningkatan impor. Langkah ini akan dilihat sebagai isyarat baik oleh para mitra di luar negeri yang mengkritik perdagangan Jerman yang selalu surplus, di antaranya oleh Presiden AS Donald Trump.(AFP/REUTERS/MYR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000