logo Kompas.id
InternasionalAS, China, dan Jepang Sepakat ...
Iklan

AS, China, dan Jepang Sepakat Lucuti Korut

Oleh
· 3 menit baca

BRIDGEWATER, SENIN — Amerika Serikat, China, dan Jepang sepakat bersikap lebih tegas dan melucuti nuklir Korea Utara. Kesepakatan ini dicapai Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden China Xi Jinping, dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melalui komunikasi telepon secara terpisah, Minggu (3/7). Ketika berbincang dengan Xi, Trump menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian Semenanjung Korea. Adapun dengan Abe, Trump lebih menekankan kerja sama AS dan Jepang untuk mengantisipasi ancaman dan membalas serangan apa pun dari Korut. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menambahkan, AS, Jepang, dan Korea Selatan akan bertemu di sela-sela pertemuan G-20 di Jerman, pekan ini. Meski kesepakatan untuk kerja sama menangani Korut telah berkali-kali diutarakan, bagi Suga, tetap penting ditunjukkan kekuatan persatuan dan kerja sama ketiga negara ini. Sebelum komunikasi telepon dari vila akhir pekan miliknya, Trump sudah bertemu dengan Abe pada awal tahun ini di tempat tetirah Trump di Mar-a-Lago, Florida. Pada waktu itu juga telah disepakati untuk lebih menekan Korut. Di lokasi yang sama, April lalu, Trump juga bertemu dengan Xi. Keduanya pun sepakat untuk menangani isu Korut bersama. Namun, bulan lalu, Trump menunjukkan kekecewaan terhadap China yang dianggap gagal membujuk Korut. Michael Cole dari Institut Kebijakan China di University of Nottingham menilai Trump pada akhirnya menyadari bahwa China tidak mampu membantu isu Korut. Trump terlihat hilang kesabaran menghadapi gaya China yang kurang tegas terhadap Korut. "Trump mungkin akan mempertimbangkan sanksi perdagangan," ujarnya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menjelaskan, Trump dan Xi mengatakan, China sudah memperjelas posisinya terhadap isu Korut dan AS dipastikan sudah sangat memahami hal ini. "Yang penting kedua negara sudah sepakat tetap bekerja sama meski ada beberapa kendala," ujarnya.Sistem antirudal ASMeski telah berkomunikasi dengan Trump dan sepakat bekerja sama, Xi tetap menentang sistem pertahanan antirudal AS yang dipasang di Korea Selatan. Sistem itu tidak hanya mengancam keamanan dan kedaulatan China, tetapi juga Rusia. China meminta AS menghentikan pembangunan sistem itu dan mencopot seluruh fasilitas yang telanjur dipasang. China khawatir radar sistem itu juga memantau hingga segala penjuru China dan tidak mampu menghentikan nuklir Korut. Namun, AS dan Korsel menegaskan sistem itu hanya untuk mempertahankan diri dari Korut. China dan Rusia menentang sistem itu karena sama-sama khawatir. "China dan Rusia akan bertindak tegas, sendiri-sendiri atau secara bersama-sama, demi melindungi kepentingan kami," kata Xi. Akibat sistem pertahanan antirudal AS ini, hubungan China dan Korsel memburuk. Presiden Korsel Moon Jae-in berjanji akan menghentikan proyek itu, tetapi hanya sementara. Xi berkunjung ke Moskwa sebelum ke Jerman untuk pertemuan G-20. Selain isu Korut, Xi juga membahas kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Rusia. (REUTERS/AFP/AP/LUK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000