logo Kompas.id
InternasionalPatroli Laut Filipina-RI...
Iklan

Patroli Laut Filipina-RI Antisipasi Krisis Marawi

Oleh
· 3 menit baca

DAVAO, KOMPAS — Latihan bilateral patroli laut bersama antara Filipina dan Indonesia akan berlangsung selama lima hari di perairan Sulawesi yang menjadi wilayah perbatasan kedua negara. Kapal perang KRI Kerapu dan kapal perang Ramon Alcaraz milik Filipina akan bertolak dari Pelabuhan Sasa Davao, Kamis (6/7) ini. Kepala Indonesia Liaison Officer (ILO) di Filipina Selatan, Letnan Kolonel Laut Endra Kusuma, mengungkapkan, patroli dilakukan di Laut Sulawesi yang membentang dari selatan Mindanao hingga Kepulauan Tawi-Tawi Filipina dan berakhir di Bitung, Sulawesi Selatan. "Kegiatan ini akan ditutup di Bitung," ujar Letkol Endra Kusuma saat ditemui wartawan Kompas, B Josie Susilo Hardianto dan Harry Susilo, di KRI Kerapu yang bersandar di Pelabuhan Sasa Davao, Rabu (5/7). Pada Rabu, Konsul Jenderal RI di Davao, Berlian Napitulu mengunjungi KRI Kerapu. Mereka mendapat penjelasan dari perwira TNI Angkatan Laut terkait aktivitas patroli gabungan Filipina-Indonesia. Selain memantau aktivitas penangkapan ikan ilegal di sekitar Laut Sulawesi, patroli itu juga menaruh perhatian pada perairan sekitar Kepulauan Tawi-Tawi yang diduga menjadi jalur masuk ilegal warga Indonesia ke Filipina, yang dikhawatirkan terkait dengan aktivitas teroris di Marawi. Mereka biasanya menggunakan kapal kecil agar tidak menyita perhatian. Menurut Endra, patroli bersama di perbatasan laut juga disertai kegiatan cek kesehatan gratis bagi warga di Pulau Balut, Filipina, dan Pulau Marore, Sulawesi Utara. Kerja sama ini sudah berlangsung puluhan tahun. Komandan Naval Forces Eastern Mindanao (NFEM) AL Filipina Kolonel Ramil Roberto Enriquez menyambut baik kerja sama AL kedua negara, yang telah berjalan 31 kali. Tahun ini, kerja sama tersebut memiliki arti sangat penting bagi Filipina yang tengah menghadapi gangguan keamanan di Marawi. "Ini dilakukan pada waktu yang tepat," kata Enriques.Dari Jakarta, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Gig Sipasulta mengatakan, latihan rutin itu dilakukan untuk melatih beberapa kemampuan AL yang terkait dengan operasi. Variasi latihan termasuk dalam bidang komunikasi. Terkait perkembangan keamanan maritim di kawasan, latihan itu juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan AL kedua negara. "Tujuan utamanya, peningkatan kapasitas juga untuk mengantisipasi kondisi di Marawi," kata Gig.TNI AL mengerahkan KRI Kerapu-812, kapal patroli cepat 57 meter yang dilengkapi dengan meriam 40 milimeter dan dua senapan mesin 7.62 mm. Adapun Filipina menggunakan kapal BRP Ramon Alcaraz (FF-16), fregat kelas Gregorio del Pilar, kapal 115 meter buatan Amerika Serikat tahun 1968.Sebagaimana dikutip situs Manila Bulletin, juru bicara Komando Timur Mindanao, Mayor Ezra L Balagtey, mengatakan, patroli bersama itu diarahkan untuk menguatkan interoperabilitas dan koordinasi kedua negara. Hal ini sangat diperlukan mengingat Indonesia dan Filipina berbagi perbatasan yang rentan dengan kejahatan transnasional, pembajakan, dan terorisme.Menurut Gig, berhubung latihan bersama hanya diikuti dua kapal, antisipasi krisis Marawi adalah tindakan terhadap setiap kapal yang lewat. Hal ini dilakukan untuk mencegah peluang infiltrasi gerilyawan serta penyelundupan, baik logistik maupun senjata. "Kapalnya hanya dua, jadi tidak ada latihan penyekatan, lebih pada komunikasi dan koordinasi saja," kata Gig.Dengan demikian, AL kedua negara bisa melatih prosedur standar operasi untuk mencegah kejahatan maupun terorisme di tengah laut. Misalnya, pemeriksaan dilakukan terhadap kapal-kapal yang sedang berada di laut di antara Indonesia dan Filipina. (EDN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000