logo Kompas.id
InternasionalMahathir Balik ke Politik
Iklan

Mahathir Balik ke Politik

Oleh
· 3 menit baca

KUALA LUMPUR, KAMIS — Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang pekan depan akan berusia 92 tahun, siap turun kembali ke panggung politik Malaysia. Ia membentuk partai baru bernama Bersatu yang siap bertarung dalam pemilihan umum di Malaysia, medio 2018.Jika menang dan memimpin lagi pemerintahan, Mahathir akan menjadi perdana menteri tertua di dunia. Mahathir bersama dengan mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin, yang dipecat tahun lalu oleh PM Najib Razak karena mempertanyakan skandal korupsi, mendirikan partai Bersatu dan telah membuka 165 kantor cabang dari 222 daerah pemilihan parlemen dengan fokus menggarap warga perdesaan. Selama masa kepemimpinannya tahun 1981-2003, Mahathir menggalakkan modernisasi dengan mengubah fokus Malaysia dari perkebunan dan pertambangan ke basis manufaktur berteknologi tinggi dengan dukungan investasi asing. Mahathir membangun gedung tertinggi di dunia pada masa itu, yakni Menara Kembar Petronas. Para pendukung Mahathir pun sangat antusias dan senang dengan kembalinya Mahathir ke panggung politik Malaysia. "Saya masih kecil ketika Mahathir menjadi Perdana Menteri. Saya pikir segala sesuatunya adalah mungkin dan mungkin saja mobil bisa terbang," kata Nazariah Harun, bekas pendukung partai pemerintah di Negara Bagian Johor, Malaysia selatan, yang berbatasan dengan Singapura. Sekutu AnwarMahathir juga dikenal tak kenal ampun dalam menangani pihak oposisi. Ia memenjarakan mantan Wakil PM Anwar Ibrahim dengan tuduhan korupsi dan sodomi, akhir tahun 1990-an. Meski demikian, kini Anwar menjadi sekutu politiknya. Aliansi oposisi ini berharap bisa memanfaatkan skandal yang terus menjadi bahan perbincangan di wilayah perdesaan, yakni skandal korupsi dana perusahaan nasional 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkan PM Najib (63). 1MDB didirikan setelah Najib berkuasa, 2009.Transaksi gelap 1MDB melalui perusahaan luar negeri dan mitra Timur Tengah banyak disorot dalam laporan media asing dan telah menjadi konsumsi publik Malaysia, dua tahun terakhir. Najib membela diri dan menegaskan bahwa dia tidak melakukan kesalahan saat kasus itu bocor ke media setelah dana senilai 700 juta dollar AS (Rp 9,37 triliun) telah diblokir di rekening banknya sebelum pemilu 2013.Skandal lainnya yang juga bisa memperlemah Najib adalah skandal yang melibatkan perusahaan perkebunan negara FELDA. Skandal ini lebih problematik karena skandal tersebut langsung berdampak pada puluhan ribu pemilik tanah kecil di daerah pedalaman Malaysia. Mereka inilah yang bakal menjadi kunci penentu perolehan suara partai Najib, Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO). Seorang mantan ketua UMNO di Kuala Sin-sebuah desa petani dan penyadap karet di Kedah, wilayah asal Mahathir-mengungkapkan, ada sekitar 1.600 warga Kuala Sin beralih: dari mendukung UMNO, mendukung partai Bersatu. "Saya telah mengikuti pemungutan suara untuk UMNO sejak 1962 hingga 2014, tetapi tahun ini, atas kehendak Allah, UMNO akan kalah," kata Ramli Mat Akib (77), warga Kuala Sin. Kantor cabang UMNO di seberang rumahnya kini sudah ditutup.Mukhriz, anak Mahathir yang memimpin kampanye Bersatu di Kedah, yakin partainya meraup dukungan besar di area perdesaan Malaysia. (REUTERS/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000