logo Kompas.id
InternasionalTillerson Pulang Tanpa Hasil
Iklan

Tillerson Pulang Tanpa Hasil

Oleh
· 3 menit baca

DOHA, KAMIS — Pertemuan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson dengan Menlu Arab Saudi dan negara sekutunya: Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir, tak membuahkan hasil. Tillerson meninggalkan Doha menuju Washington, Kamis (13/7), tanpa komentar seusai bertemu kedua kalinya dalam tempo 48 jam dengan Emir Qatar. Pertemuan Tillerson dengan para pihak di Arab Saudi dan sekutunya berlangsung di Jedah, Arab Saudi, sehari sebelumnya. Tidak ada komentar pula terkait hal itu dari mulut Tillerson.Ia langsung kembali terbang ke Doha dan bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani. Turut dalam pertemuan itu perwakilan dari Kuwait sebagai mediator."Semoga bisa bertemu lagi dalam suasana yang lebih baik," demikian komentar singkat dari Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Hamad al-Thani, seusai melepas kepergian Tillerson di bandar udara di Doha. Diplomasi AS melalui Tillerson ke Qatar, Kuwait, dan Arab Saudi itu tetap meninggalkan tensi tinggi dalam hubungan antara Qatar dan empat negara Arab. Terlihat sinyal ganda dari AS dalam melihat konflik diplomatik di tanah Arab itu. Presiden Donald Trump menyatakan dukungan atas langkah Arab Saudi terhadap Qatar. Di sisi lain, Kemlu AS mengambil posisi lebih netral sebagaimana terlihat dalam kunjungan Tillerson ke kawasan Arab itu. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir menuduh Doha membantu pendanaan aktivitas para pelaku teror dan menjalin hubungan semakin dekat dengan Iran. Keempat negara tersebut memboikot Qatar sejak 5 Juni lalu. Dalam diplomasinya dengan pihak Qatar, Washington menandatangani nota kesepahaman dengan Doha dalam hal perang melawan pendanaan bagi terorisme. Kedua pihak memberikan keterangan pers seusai penandatanganan MOU yang dilakukan pada Rabu lalu. Negara pertamaSebagaimana tertuang dalam keterangan pers tersebut, Qatar menyebut bahwa mereka dituduh mendanai teroris, tetapi justru kini menjadi negara pertama yang menjalin kesepahaman dengan AS dalam memerangi pendanaan terorisme."Nota kesepahaman itu disepakati dalam kerangka kerja sama bilateral yang berkelanjutan antara Qatar dan AS, serta sebagai hasil kerja sama kedua pihak, pertukaran pengalaman dan informasi ataupun pengembangan mekanisme, sebagaimana juga perkembangan institusi antarnegara-negara," kata Abdulrahman al-Thani.Namun, nota kesepahaman itu langsung direspons negatif oleh Arab Saudi dan sekutunya. Nota kesepahaman itu dianggap tidak signifikan. "Tidak ada keraguan atas 13 permintaan itu," demikian bunyi berita utama surat kabar Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, al-Ittihad. Tiga belas permintaan itu diajukan oleh Arab Saudi dan sekutunya terhadap Qatar. Salah satu poinnya ialah penutupan kantor Al Jazeera di Doha.Qatar sejak awal menolak tuduhan itu dan berkeras tidak akan memenuhi permintaan keempat negara Arab. Menurut Doha, permintaan itu tidak realistis. Doha bahkan mengklaim bahwa aksi boikot terhadap Qatar merupakan bentuk pelanggaran langsung atas hak asasi manusia.Boikot itu juga ditanggapi oleh kelompok pembela HAM, Human Rights Watch, Kamis. Mereka menyoroti boikot itu sebagai bentuk pemaksaan dari sisi kemanusiaan. "Ratusan warga Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab telah dipaksa mengalami situasi yang tidak memungkinkan untuk dipilih, antara tidak menghormati perintah negara mereka dan meninggalkan keluarga serta pekerjaan mereka begitu saja," ujar Sarah Leah Whitson dari Human Rights Watch. Diplomasi oleh EropaSeusai upaya diplomasi yang dilakukan oleh AS melalui Tillerson tak membuahkan hasil, kebuntuan kini coba diatasi oleh Eropa. Menlu Perancis Jean-Yves Le Drian dijadwalkan terbang ke kawasan Arab, akhir pekan ini.Sumber diplomatik Perancis di Paris menyatakan, Le Drian akan berusaha "menciptakan kembali kepercayaan diri, menciptakan keinginan dari semua pihak untuk berupaya menurunkan eskalasi". (AFP/REUTERS/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000