logo Kompas.id
InternasionalWarga Kota Mosul Terus...
Iklan

Warga Kota Mosul Terus Berusaha Bangkit

Oleh
· 2 menit baca

Abdelrazaq Salman (40) telah kehilangan segalanya. Akan tetapi, ia masih berharap bisa menemukan jenazah keluarganya yang tewas saat rumahnya dibom dalam perang di kawasan kota tua di Mosul, Irak utara. "Saya memiliki supermarket kecil. Saya telah bekerja keras sejak umur 10 tahun untuk membangun rumah saya," kata warga Irak-Kurdi itu.Ia mengisahkan pengalamannya sembari duduk di trotoar berlapis puing-puing peperangan di depan etalase toko yang penuh dengan peluru. "Di sini tak ada lagi yang tersisa, selain tumpukan batu," ujar Salman.Pembersihan ranjau Namun, hampir tak memungkinkan bagi warga untuk mengakses kawasan kota tua di pusat Mosul. Di lokasi ini, operasi penyapuan dan pembersihan ranjau masih berlanjut. Salman saat ini ingin menemukan jenazah lima kerabatnya, termasuk ayahnya yang berusia 90 tahun, ibunya 70 tahun, dan adik laki-lakinya yang masih berusia 22 tahun. "Baru ditemukan dua jenazah. Kami masih mencari yang lainnya," ujarnya. Akses untuk umum memang masih dilarang, tetapi temannya yang bekerja di pemerintahan kota telah berada di dalam kawasan kota tua. "Sebuah roket jatuh di lingkungan rumah tetangga saya, dia dan keluarganya tewas. Hal yang sama juga menimpa tetangga yang lain. Seorang teman saya kehilangan ibunya," kata Salman, yang masih berharap bisa kembali ke kawasan kota tua yang terletak di sektor barat Mosul. Sebanyak 700.000 warga sipil kehilangan tempat tinggal selama berlangsungnya perang di Mosul. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan, sejumlah lingkungan di kawasan kota tua yang bersejarah nyaris hancur total.Sementara itu, di dekat pusat kota Mosul yang bersejarah, Maher al-Nejmawi mengawasi tukang yang mengecat kembali toko yang telah lama ditinggalkannya. Warga Irak dan pengungsi Mosul memang tengah berjuang "menghidupkan" kembali Mosul yang porak-poranda akibat didera pertempuran dan teror kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). "Di sini, bom mobil meledak. Di sana, roket menghantam gedung," ujar Nejmawi (29), penjual ban dan aki mobil. Cat putih di tokonya tampak baru, sangat kontras dengan situasi menyedihkan di sekelilingnya. Deretan kios masih kosong, dengan bagian depan bangunan yang masih dipenuhi sisa-sisa peluru. Jalanan penuh dengan puing-puing dan besi tua, berjajar dengan bangunan-bangunan setengah runtuh.Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, Senin (10/7) lalu, menyatakan Mosul telah sepenuhnya direbut kembali dari cengkeraman NIIS. Pernyataan ini disampaikannya setelah operasi militer yang berlangsung selama berbulan-bulan.Perang sudah berhenti. Namun, dapatkah warga Mosul bangkit dari kehancuran perang dan membuat kota mereka kembali semarak? (AFP/REUTERS/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000