logo Kompas.id
InternasionalWarga Sipil Terancam, Arab...
Iklan

Warga Sipil Terancam, Arab Saudi Diimbau Cabut Sanksi

Oleh
· 2 menit baca

DOHA, SABTU — Perancis mengimbau agar sanksi terhadap Qatar dari negara-negara Teluk segera dicabut karena memengaruhi kehidupan ribuan warga sipil. Dampak ini tak hanya dialami warga di Qatar, tetapi juga di negara-negara Teluk lainnya, terutama mereka yang harus terpisah dari keluarga. Imbauan tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian seusai bertemu dengan Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, Sabtu (15/7). "Perancis menyerukan sanksi dicabut secepatnya karena memengaruhi warga sipil, terutama keluarga yang menjadi terpisah akibat sanksi ini," kata Le Drian. Empat negara tetangga Qatar, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir, menjatuhkan sanksi pada Qatar, 5 Juni lalu. Qatar dituduh melindungi dan membiayai kelompok teroris, termasuk Iran yang menjadi "musuh bersama" keempat negara itu. Sanksi yang dijatuhkan kepada Qatar berbentuk pemutusan hubungan diplomatik dan isolasi negara kecil tetapi kaya itu. Wilayah terbang negara-negara Arab itu ditutup khusus bagi maskapai penerbangan Qatar.Arab Saudi menutup pula satu-satunya perbatasan darat dengan Qatar. Hal ini membuat Qatar kesulitan memenuhi kebutuhan pangan karena selama ini hampir semua makanan datang dari Arab Saudi.Untuk mengatasi dampak konflik, Pemerintah Qatar memberi bantuan biaya tambahan pengapalan barang dan meminta bantuan impor bahan makanan. Bantuan datang antara lain dari Turki. Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir juga mengusir semua warga Qatar dari wilayah mereka. Akibatnya, keluarga-keluarga dengan kewarganegaraan campuran, siswa, dan pasien yang sedang berobat menjadi korban karena pergerakan mereka terhambat. Sebelum konflik, warga Qatar bisa bepergian ke empat negara itu tanpa visa. Solusi oleh DewanImbauan serupa disampaikan Le Drian saat bertemu Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir pada hari yang sama. Menurut Jubeir, resolusi apa pun krisis yang paling parah sepanjang sejarah Teluk ini seharusnya datang dari Dewan Kerja Sama Teluk yang beranggotakan enam negara. "Krisis harus diselesaikan di dewan. Kami harap saudara-saudara kami di Qatar bisa bijaksana dan memenuhi tuntutan komunitas internasional. Tak hanya permintaan kami," kata Jubeir. Ia mengingatkan, seharusnya Qatar tidak mendukung teroris apalagi membiayai operasional dan melindungi anggota teroris di dalam negara mereka. Qatar berkali-kali membantah tuduhan itu. Qatar juga menolak menutup jaringan Al Jazeera yang merupakan salah satu tuntutan keempat negara Arab.(REUTERS/AFP/AP/LUK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000