logo Kompas.id
InternasionalPetinggi Militer Thailand...
Iklan

Petinggi Militer Thailand Dinyatakan Bersalah

Oleh
· 2 menit baca

BANGKOK, RABU — Seorang petinggi militer Thailand, Letnan Jenderal Manas Kongpaen, terbukti bersalah terkait perannya dalam kejahatan perdagangan manusia transnasional. Pengadilan Thailand di Bangkok, Rabu (19/7), juga menjatuhkan hukuman penjara kepada Kongpaen dan puluhan terdakwa perdagangan manusia lainnya. "Terdakwa bekerja sama dengan orang lain dan memfasilitasi perdagangan manusia," demikian Hakim Pengadilan Bangkok, Thailand, membacakan keputusan terhadap Kongpaen. Kongpaen merupakan tokoh yang paling menonjol dalam pengadilan perdagangan manusia tersebut. Sebanyak 103 terdakwa dituduh terlibat dalam kejahatan itu. Kongpaen pun dihukum karena beberapa pelanggaran, seperti keterlibatannya dalam praktik perdagangan manusia dan menerima suap. Satu terdakwa lain yang dianggap sebagai gembong perdagangan manusia ilegal ini, yakni Panjjuban Aungkachotephan, juga dinyatakan bersalah. Ia adalah pengusaha terkenal dan mantan politisi di Provinsi Satun yang terletak di Thailand selatan.Para terdakwa tersebut ditangkap pada 2015 setelah aparat pemerintah menemukan 36 jenazah yang dikubur seadanya di Thailand selatan. Menurut penyelidik, penyelundup menahan para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar di kamp-kamp di hutan sampai kerabat mereka membawa uang tebusan. Setelah ditebus, baru para pengungsi Rohingya itu dilepaskan.50 putusanPada Rabu sore, sekitar 50 putusan telah dijatuhkan. Prosesnya memakan waktu beberapa jam sebelum semua detail diumumkan. Para terdakwa tersebut dituduh melakukan perdagangan manusia dan mereka mengaku tidak bersalah. Kasus tersebut menarik perhatian ketika polisi penyelidik yang memimpin investigasi kasus tersebut, yaitu Mayor Jenderal Paween Pongsirin, melarikan diri ke Australia dan mengatakan takut hidupnya terancam setelah temuan penyelidikannya melibatkan "orang-orang berpengaruh" di Thailand yang ingin membungkamnya. Pemerintah junta militer Thailand menyatakan bahwa mereka akan terus memerangi perdagangan manusia dan menjadikan kasus ini sebagai prioritas nasional.Kasus lain yang terjadi tahun 2015, penyiksaan buruh di industri makanan laut Thailand meningkat tajam. Penyelidikan selama dua tahun oleh The Associated Press menyebabkan pembebasan lebih dari 2.000 buruh dan puluhan penyelundup manusia itu ditangkap. Beberapa penyelundup manusia itu pun telah dihukum. (AP/AFP/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000