logo Kompas.id
InternasionalAsia Selatan Jadi Tumpuan...
Iklan

Asia Selatan Jadi Tumpuan Potensi Pertumbuhan

Oleh
· 3 menit baca

MANILA, KAMIS — Asia Selatan tetap menjadi subkawasan yang tumbuh paling cepat dari semua subkawasan di Asia dan Pasifik, serta merupakan salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di Asia-Pasifik. Seiring proyeksi atas stabilitas dengan tingkat pertumbuhan terjaga atas China, Asia diproyeksikan tumbuh lebih tinggi tahun ini dan tahun depan, sementara Pasifik melanjutkan pemulihan ekonominya dalam tingkat yang sama dengan proyeksi sebelumnya. Laporan terbaru Bank Pembangunan Asia (ADB) yang dirilis di Manila, Filipina, Kamis (20/7), menyatakan, pertumbuhan ekonomi Asia selatan mampu mencapai proyeksi awal 7,0 persen pada 2017 dan 7,2 persen pada 2018. Ekonomi India yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di subkawasan ini diperkirakan mampu mencapai proyeksi pertumbuhan sebelumnya sebesar 7,4 persen pada 2017. Ekonominya lalu tumbuh 7,6 persen pada 2018, dipengaruhi terutama oleh tingkat konsumsi yang kuat.Untuk seluruh Asia, ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan dari 5,7 persen menjadi 5,9 persen pada 2017 dan dari 5,7 persen menjadi 5,8 persen pada 2018. Faktor ekonomi China tetap menjadi perhatian utama, terutama terkait proyeksi kenaikan yang lebih kecil pada proyeksi 2018. Hal itu mencerminkan pandangan yang berhati-hati terkait keberlanjutan dorongan ekspor sebagai pendukung utama. "Meskipun masih ada ketidakpastian mengenai seberapa kuat pemulihan ekonomi global, kami berpandangan perekonomian kawasan ini (Asia) siap menghadapi kemungkinan jika proyeksi tersebut meleset," kata Ekonom Kepala ADB Yasuyuki Sawad. Kenaikan ekspor bersih dan konsumsi domestik dinyatakan ADB telah mendongkrak prospek pertumbuhan di China, khususnya setelah pertumbuhannya melambat sebelumnya. Perekonomian terbesar kedua di dunia ini kini diperkirakan akan tumbuh 6,7 persen pada 2017 dan 6,4 persen pada 2018. Hal itu mendorong pertumbuhan di Asia Timur yang direvisi meningkat hingga 6,0 persen pada 2017 dan 5,7 persen pada 2018. Sebelumnya lembaga itu memproyeksikan pertumbuhan Asia Timur tahun ini dan tahun depan masing-masing sekitar 5,8 persen dan 5,6 persen, setelah pertumbuhannya melambat belum lama ini.Ekonomi Asia TenggaraUntuk Asia Tenggara, perekonomiannya diperkirakan tetap tumbuh 4,8 persen pada 2017 dan 5,0 persen pada 2018.Akselerasi pertumbuhan di Malaysia, Filipina, dan Singapura tetap menjadi penopang utama ekonomi Asia Tenggara. Hal itu sedikit tertahan akibat pertumbuhan di Brunei yang lebih lemah dari perkiraan semula. Permintaan domestik yang kuat tetap terus menopang pertumbuhan kawasan Asia Tenggara.Inflasi harga konsumen di seluruh Asia dan Pasifik diproyeksikan lebih rendah daripada perkiraan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi harga minyak dan pangan internasional. Inflasi harga saat ini diperkirakan akan menurun ke 2,6 persen pada 2017 dan 3,0 persen pada 2018, dibandingkan dengan proyeksi awal pada angka 3,0 persen dan 3,2 persen. (AFP/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000