logo Kompas.id
InternasionalMantan PM Yingluck Minta...
Iklan

Mantan PM Yingluck Minta Bantuan Pendukungnya

Oleh
· 3 menit baca

BANGKOK, KAMIS — Mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, yang digulingkan melalui kudeta pada April 2014, meminta bantuan para pendukungnya. Hal ini dilakukan Yingluck setelah pemerintah junta militer membekukan 37 aset properti dan 16 rekening bank miliknya. Yingluck dilarang tampil ke panggung politik pada 2015 setelah majelis yang ditunjuk oleh militer menyatakan bahwa Yingluck bersalah dalam kasus skema pembelian beras petani oleh Pemerintah Thailand. Dalam pembelian itu, harga yang ditawarkan oleh pemerintah lebih mahal 50 persen dibandingkan dengan harga beras di pasaran. Langkah membeli beras petani merupakan salah satu janji kampanye Yingluck sebelum memenangi Pemilu 2011. Namun, ia menolak tuduhan tersebut. Meskipun sudah dilarang tampil di dunia politik, Yingluck tetap menjadi tokoh yang populer. Dia sangat populer di antara para pemilih di wilayah pedesaan Thailand. Pada tahun lalu, komite yang ditunjuk negara merekomendasikan agar Yingluck membayar denda sebesar 35 miliar bath (Rp 13,9 triliun). Jumlah itu setara dengan seperlima dari 178 miliar bath kerugian negara dalam skema pembelian beras tahun 2012 dan 2013. Wakil PM Thailand Wissanu Krea-ngam, Kamis (27/7), mengatakan bahwa Kementerian Keuangan telah membekukan kekayaan Yingluck, termasuk 37 properti dan deposito di 16 rekening bank. "Semua telah dibekukan sementara, tetapi belum disita negara," ujarnya. Menghadapi masalah itu, pada Rabu lalu, Yingluck menulis di Twitter, "Rekening bank saya telah diambil alih. Saya memerlukan dukungan dari para pendukung saya, saudara-saudari warga Thai." ThaksinYingluck dituduh telah melakukan kelalaian dalam skema pembelian beras petani yang merugikan keuangan negara tersebut. Kebijakan skema pembelian beras milik petani merupakan gagasan mantan PM Thaksin Shinawatra, kakak Yingluck. Thaksin dikudeta pada 2006.Thaksin telah menjadi pusat konflik yang membelah warga Thailand selama lebih dari satu dekade. Kini, ia tinggal di pengasingan, di Uni Emirat Arab, untuk menghindari hukuman penjara. Thaksin dituduh menyalahgunakan wewenang. Oleh Thaksin, tuduhan itu dijatuhkan dengan motif politik. Putusan atas kasus Yingluck akan dijatuhkan pada 25 Agustus. Junta militer telah memperingatkan pendukung Yingluck agar tidak berkumpul di pengadilan. Tetap datangNamun, peringatan itu diabaikan oleh para pendukung yang berasal dari Thailand utara dan timur laut. Mereka mengatakan tetap akan datang memenuhi halaman pengadilan untuk mendukung Yingluck.Pichit Tamoon, pemimpin gerakan kaus merah, menjelaskan, dukungan terhadap Yingluck berbasis di kota Chiang Mai, Thailand utara. Dari tempat ini, lebih dari 3.000 orang akan datang ke Bangkok saat sidang pembacaan putusan kasus Yingluck. "Banyak orang akan datang untuk memberikan dukungan kepadanya karena kami merasa prihatin atas nasibnya," kata juru bicara gerakan kaus merah, Thanawut Wichaidit. (REUTERS/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000