logo Kompas.id
InternasionalMaduro Tolak Tuduhan...
Iklan

Maduro Tolak Tuduhan Manipulasi Data

Oleh
· 2 menit baca

CARACAS, KAMIS — Presiden Venezuela Nicolas Maduro tak menggubris tuduhan bahwa ia memanipulasi jumlah pemilih yang hadir ke tempat pemungutan suara. Tuduhan disampaikan Smartmatic, perusahaan yang disewa otoritas Venezuela untuk menangani pemungutan suara. CEO Smartmatic Antonio Mugica, dalam jumpa pers di London, Kamis (3/8), menyampaikan, pernyataan resmi Pemerintah Venezuela tentang kehadiran pemilih sudah dimanipulasi. Manipulasi berupa penambahan jumlah pemilih sedikitnya 1 juta orang. Sebelum ini, Maduro mengklaim pemilih yang memberikan suara dalam pemilu anggota Majelis Konstituante mencapai 8,2 juta orang. Bahkan, jumlah itu seharusnya mencapai 10 juta orang jika saja "demonstran tidak menghalangi mereka memberikan suara".Namun, menurut Smartmatic, yang telah membantu pemilu di Venezuela sejak 2004, Pemerintah Venezuela telah berupaya membuat angka pemilih lebih besar. "Berdasarkan sistem kami yang sangat kuat, kami tahu, tanpa keraguan, jumlah pemilih telah dimanipulasi," kata Mugica.Pernyataan Smartmatic mendorong Jaksa Agung Luisa Ortega memulai penyelidikan. "Kami menghadapi insiden serius yang tidak pernah terjadi sebelumnya dan merupakan kejahatan," katanya. Menurut dia, pernyataan yang dikeluarkan Smartmatic hanya satu bagian dari proses yang curang, ilegal, dan tidak konstitusional.Namun, Maduro menyebut pihak-pihak yang ingin mendelegitimasi pemungutan suara sebagai "pihak-pihak yang tunduk pada tekanan AS". "Orang bodoh itu, CEO Smartmatic, telah dipaksa kekuatan asing jahat dan pihak Inggris," katanya.Maduro juga membantah laporan Reuters bahwa data dari badan pemilu Venezuela menunjukkan, pada hari pemungutan suara, Minggu (30/7) pukul 17.30, jumlah pemilih yang memberikan suara di 14.515 TPS hanya 3.720.465 orang. "Kami bertahan dengan laporan kami," kata Ketua Komunikasi Global Reuters Abbe Serphos.Mulai JumatMaduro menyatakan, Majelis Konstitusi yang terdiri atas 545 orang-semuanya politisi pendukung Maduro, termasuk istri dan anaknya-akan secara resmi memulai persidangan pada Jumat (4/8) ini untuk membuat konstitusi baru. Prioritas utama mereka adalah membubarkan parlemen yang saat ini dikuasai kubu oposisi dan memenjarakan pembangkang.Uni Eropa, kemarin, menyatakan sedang mempertimbangkan sejumlah langkah bagi Venezuela dan tidak mengakui Majelis Konstitusi. (AP/AFP/REUTERS/MYR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000