logo Kompas.id
InternasionalPernikahan Remaja Suriah...
Iklan

Pernikahan Remaja Suriah Meningkat di Jordania

Oleh
· 3 menit baca

Menikah dini di usia 15 tahun dan bercerai setahun kemudian. Ini sepenggal kisah pahit seorang remaja putri Suriah yang mengungsi ke Jordania. Remaja putri Suriah itu menyesal menikah muda dengan pria tampan yang ternyata belakangan menjadi suami yang sangat kasar. "Saat kami tiba di sini, kehidupan kami kacau," kata ibu remaja putri itu, yang-bersama putrinya-tak mau disebutkan namanya karena takut pada stigma perceraian. "Andai kami tetap tinggal di Suriah, saya tidak akan memperbolehkan dia menikah dalam usia semuda ini."Menikah muda kini sangat umum dilakukan oleh remaja- remaja putri Suriah yang mengungsi di Jordania. Banyak keluarga pengungsi Suriah menikahkan anak perempuan mereka agar terbebas dari kesulitan keuangan. Bagi mereka, menikah juga cara melindungi "kehormatan" putri-putri mereka. Pernikahan dini di kalangan remaja putri pengungsi Suriah-berusia 13-17 tahun-di Jordania meningkat beberapa tahun terakhir. Pada 2015, pernikahan remaja putri berusia 13-17 tahun hampir mencapai 44 persen dari seluruh perempuan Suriah di Jordania yang menikah tahun itu. Bandingkan dengan tahun 2010 saat persentase mereka baru 33 persennya. Seorang petugas PBB untuk urusan pengungsi menyatakan, pernikahan dini itu terjadi karena warga Suriah merasa akan tetap tinggal di pengungsian selama bertahun-tahun. Meningkatnya pernikahan dini merupakan tren berbahaya bagi pengungsi. Negara penampung, seperti Jordania, pun juga terbebani.Di tempat pengungsian, seperti di Jordania, banyak remaja putri Suriah tak berpendidikan. Mereka sejak kanak-kanak terpaksa berhenti sekolah. Biasanya mereka menikah dengan pria sesama warga Suriah yang hanya selisih usia beberapa tahun dan sering tak memiliki pekerjaan tetap. Mereka yang menikah dini itu biasanya memiliki banyak anak. Angka kelahiran pun meningkat di Jordania.Jordania terbebani"Ini artinya, ada penambahan warga yang harus diurus dan itu sudah melebihi apa yang bisa dilakukan Pemerintah Jordania," kata Maysoon Al-Zoubi, Sekjen Dewan Penduduk Jordania. Data pernikahan dini di Jordania dicatat pada sensus penduduk November 2015 dan disusun dalam studi baru. Menurut sensus penduduk, ada 9,5 juta warga tinggal di Jordania, 2,9 juta di antaranya bukan warga Jordania.Di antara warga asing itu, warga Suriah sebanyak 1,2 juta jiwa. Jumlah ini dua kali lipat dari jumlah pengungsi Suriah yang terdaftar di Jordania sejak meletus krisis Suriah tahun 2011. Jumlah itu sudah termasuk buruh migran Suriah yang datang ke Jordania sebelum perang berkecamuk dan tidak pernah terdaftar sebagai pengungsi.Jumlah tersebut termasuk mereka warga Suriah yang menikah dini. Banyak pengungsi dari Suriah selatan datang membawa budaya konservatif. Menurut tradisi mereka, sebelum konflik pun, remaja putri biasanya menikah di usia remaja. Namun, hasil studi menunjukkan bahwa angka rata-rata pernikahan dini di kalangan warga Suriah di pengungsian meningkat jika dibandingkan dengan saat mereka masih tinggal di tanah kelahiran asal. Para pengungsi itu umumnya khawatir, anak-anak mereka-terutama remaja putri-akan menjadi sasaran pelecehan seksual. Setelah menikah, remaja putri itu biasanya pindah ke kota lain bersama suaminya, tinggal bersama keluarga besar sang suami. Di rumah keluarga suaminya, mereka terpaksa bekerja seperti pembantu rumah tangga. Persoalan semakin rumit karena suaminya rata-rata pengangguran. Tidak jarang mereka menjadi korban pemukulan suami. Kepala Unicef di Jordania Robert Jenkins mengatakan, begitu remaja putri menikah, sulit menarik mereka kembali bersekolah. "Langkah pertama kami adalah mencegah (terjadinya pernikahan dini itu)," ujarnya. Salah satu langkahnya adalah dengan memberikan dukungan kepada keluarga dan remaja putri agar tidak memilih menikah dini. (AP/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000