logo Kompas.id
InternasionalChina MemprotesAksi Kapal AS
Iklan

China MemprotesAksi Kapal AS

Oleh
· 3 menit baca

BEIJING, JUMAT — Pemerintah China geram dan bakal mengajukan protes resmi kepada otoritas Amerika Serikat menyusul berlayarnya kapal USS John S McCain di 6 mil laut (11 kilometer) dari Mischief Reef, pulau buatan China di Laut China Selatan, Kamis (10/8). Tindakan AS itu dinilai mengganggu kedaulatan dan keamanan China. "China sangat kecewa dengan hal ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, di Beijing, Jumat. Menurut dia, tindakan AS itu merupakan pelanggaran atas hukum internasional dan hukum di China. Geng juga menyampaikan, tindakan AS secara serius membahayakan kehidupan di negaranya. Mischief Reef adalah bagian dari Kepulauan Spratly yang dibangun oleh pihak China. Klaim negara tersebut atas Kepulauan Spratly di Laut China Selatan bersinggungan dengan klaim oleh Filipina. Di Laut China Selatan berlangsung dinamika saling klaim yang melibatkan tak hanya China dan Filipina, tetapi juga Malaysia, Brunei, Vietnam, serta Taiwan. Pemerintah AS menyatakan, kapal tempur perusak USS John S McCain berlayar di kawasan itu sebagai bagian dari operasi kebebasan navigasi. Sumber di pemerintahan AS menyebutkan, kapal fregat China mengirimkan setidaknya 10 pesan peringatan melalui saluran radio kepada awak USS John S McCain saat kapal tersebut melintas di Pulau Reef. "Mereka menghubungi kami dan berkata, \'Tolong berbalik, kalian melintas di perairan kami\'," kata sumber itu. "Kami mengatakan bahwa kami adalah kapal AS yang melakukan operasi rutin di perairan internasional," ungkap sumber ini. Menurut dia, kontak kedua pihak berlangsung aman dan profesional. Operasi AS di kawasan itu berlangsung selama enam jam. Operasi ini merupakan yang ketiga di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump sejak ia berkuasa awal tahun 2017. Tanggapan PentagonMenolak berkomentar atas protes China, juru bicara Departemen Pertahanan AS, Letnan Kolonel Chris Logan, menyatakan, pihaknya akan melanjutkan operasi-operasi sejenis di Laut China Selatan. "Semua operasi dilaksanakan sesuai dengan hukum internasional dan menunjukkan bahwa AS akan terbang, berlayar di mana pun, selama diizinkan oleh hukum internasional," ujarnya. Aksi AS di Laut China Selatan itu dilakukan hanya empat hari setelah AS, Australia, dan Jepang mengecam langkah China yang membangun pulau-pulau buatan dan melakukan militerisasi di perairan itu. Kecaman dilakukan bersamaan dengan digelarnya Forum Regional ASEAN di Manila, Filipina, awal pekan ini. Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, menyatakan, situasi di Laut China Selatan telah stabil berkat dialog antara China dan negara-negara ASEAN. Namun, kondisi itu mungkin saja berubah akibat tindakan kapal AS.Menurut Wu, operasi AS tersebut mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan. (AFP/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000