Investor Masih Berhati-hati
TOKYO, SENIN — Rasa waswas masih menghinggapi investor global terkait situasi di Semenanjung Korea, terutama perilaku Pemerintah Korea Utara dan Amerika Serikat. Meski tekanan di pasar keuangan global mereda, Senin (14/8), diperkirakan investor tetap cenderung mengalihkan aset mereka atau memilih memegang dana tunai untuk sementara waktu.Pasar Asia mayoritas ditutup kembali menguat, diikuti pembukaan pasar Eropa yang menghijau, kemarin. Meski demikian, warta yang menunjukkan ekonomi Jepang tumbuh melebihi ekspektasi di kisaran 4 persen pada triwulan II-2017 tidak mampu mengangkat Indeks Nikkei 225. Indeks itu ditutup turun 0,98 persen ke level 19.537. Sejumlah analis menyatakan, relatif kuatnya nilai tukar yen terhadap dollar AS tahun ini tetap menjadi penggerak utama pasar. Di Hongkong, Indeks Hang Seng juga mengawali pekan ini dengan ditutup naik 1,4 persen. Sentimen meredanya situasi di Semenanjung Korea masih menjadi perhatian pelaku pasar dan investor. Mereka masuk kembali ke pasar setelah melihat situasi di Semenanjung Korea mereda pada akhir pekan. Para pelaku pasar masuk ke pasar pada awal pekan ini dan memilih tidak mengindahkan data perekonomian China, khususnya hasil produksi pabrik sepanjang Juli tahun ini, yang dirilis turun. Selain data produksi pabrik, investasi dan penjualan ritel China juga turun. Data China menunjukkan perekonomian negeri itu tetap pada tren turun. Hal itu terjadi seiring biaya kredit yang naik dan pasar properti yang melandai. Di Eropa, indeks DAX di Jerman dibuka menguat 1 persen, diikuti FTSE di London yang menanjak 0,5 persen, serta CAC di Perancis yang naik 0,9 persen. Hingga berita ini ditulis, future indeks-indeks Wall Street di AS juga naik. Geopolitik "Geopolitik menjadi tema dominan pergerakan pasar pekan lalu dan cukup menjadi alasan bagi investor untuk menambah alokasi tunai mereka dan mencari portofolio lain sebagai pelindung aset," ujar analis IG, Chris Weston. "Namun, tensi di Korut tampak mereda pada akhir pekan; memberikan kesempatan kepada investor untuk mempertimbangkan pilihan investasi mereka." Sebagaimana diwartakan, otoritas AS menyatakan siap menggunakan kekuatan militer semaksimal mungkin untuk bertahan dan juga membela sekutu- sekutunya, termasuk Korea Selatan. Otoritas AS menegaskan pula, rudal dan nuklir Korut adalah ancaman nyata bagi seluruh dunia. (AP/REUTERS/BEN)