logo Kompas.id
InternasionalUpaya Mengenang Perjuangan...
Iklan

Upaya Mengenang Perjuangan Diplomasi

Oleh
· 3 menit baca

Ada sosok Sutan Sjahrir yang tengah berdiskusi serius dengan H Agus Salim. Di sekeliling mereka tampak Sudjatmoko, Sumitro Djojohadikusumo, dan Charles Thambu. Mereka sedang mengikuti Sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, tanggal 14 Agustus 1947. Foto sepia itu menjadi salah satu foto ikonik dan tertua yang ditampilkan dalam pameran foto Diplomasi Indonesia di Gedung Garuda, Kompleks Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jakarta. Dibuka pada Selasa (15/8) oleh Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, pameran akan berakhir pada 21 Agustus. Hadir para tamu undangan, termasuk 55 pelajar dari dua sekolah menengah atas di Jakarta, saat pembukaan berlangsung. Pameran itu digelar untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-72 Kemlu dan Kemerdekaan RI. Catatan sejarah akan mudah dilupakan apabila tidak diteruskan kepada generasi berikutnya. Sejarah mencatat bahwa Kemlu adalah kementerian pertama. Kemlu berdiri hanya dua hari setelah kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945."Mesin diplomasi (Kemlu) inilah yang memperjuangkan pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia. Sebagian kecil (dokumentasi) upaya tersebut kami tampilkan di sini," ujar Fachir.Foto Sjahrir, Agus Salim, dan tiga tokoh lain itu menunjukkan salah satu jalan perjuangan. Momentum itu sejajar dengan kiprah diplomasi Indonesia dari masa ke masa yang ditampilkan dalam pameran, seperti KTT Gerakan Nonblok tahun 1961, KTT APEC tahun 1994, hingga KTT IORA dan KTT ASEAN 2017. Foto aneka pertemuan bilateral tingkat kepala negara dan Kemlu turut ditampilkan dalam pameran. Total ada ratusan foto yang disajikan. Tersaji foto ikonik lain, yakni saat presiden pertama RI Soekarno bersama empat pemimpin negara berkumpul di markas delegasi Yugoslavia untuk PBB di New York. Momen itu terjadi pada tanggal 30 September 1960. Terlihat tuan rumah pertemuan, Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, bersama Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, dan Presiden Republik Persatuan Arab Gamal Abdel Nasser. Selatan-Selatan Kiprah diplomasi Indonesia, khususnya diplomasi lunak, juga tersaji dalam puluhan foto di sisi kanan-kiri dan belakang ruang pameran. Terpampang aneka koleksi foto kegiatan bantuan teknik  peningkatan kapasitas  yang diberikan Indonesia kepada negara-negara berkembang. Bantuan itu diberikan kepada negara-negara di Afrika, Asia Pasifik, dan Timur Tengah dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan. Bidang kerja samanya beragam, mulai dari pertanian dan perikanan, kewirausahaan, pariwisata, hingga tata pemerintahan yang baik. Penanggung jawab pameran, Agus Heryana, menyatakan, Kerja Sama Selatan-Selatan adalah bagian tak terpisahkan dari diplomasi RI bagi negara-negara berkembang lain. Menjadi bagian perjalanan diplomasi sejak 1980-an, diplomasi lunak itu semakin intens ditunjukkan Indonesia ke panggung internasional. Lewat foto-foto itu, diharapkan publik kian memahami dan mengapresiasi aneka bentuk diplomasi RI. (BENNY D KOESTANTO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000