RIYADH, KAMIS — Sebanyak 50 calon haji Qatar memasuki wilayah Arab Saudi, Kamis (17/8), setelah Arab Saudi membuka pintu perbatasan dua negara. Qatar menyambut gembira langkah Riyadh, tetapi menyebut langkah itu bermotif politik. Doha berharap keputusan ini diikuti penghentian blokade negaranya oleh empat negara, termasuk Arab Saudi.
Kantor berita Arab Saudi, SPA, melaporkan, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud mengizinkan masuknya jemaah calon haji Qatar ke wilayah Arab Saudi lewat pintu perbatasan Salwa. Pembukaan pintu perbatasan ini merupakan pertama kali sejak konflik diplomatik di kawasan Teluk, Juni.
Keputusan tersebut disambut gembira oleh Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, tetapi dia menilai hal itu bermotif politik. "Meski faktanya ada motif politik, jemaah calon haji Qatar sempat dicegah menunaikan haji dan secara politis mereka memperbolehkan (warga Qatar)... kami menyambut gembira langkah itu, langkah maju untuk penghentian blokade negara kami," kata Sheikh Mohammed di Stockholm, Swedia.
Sejak 5 Juni lalu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir-memutus hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka menutup jalur transportasi darat dan udara dengan Qatar setelah menuduh Doha mendukung terorisme dan terlalu dekat dengan Iran. Qatar membantah semua tuduhan itu.
Bulan lalu, Arab Saudi mengatakan, jemaah calon haji Qatar diperbolehkan masuk wilayah mereka untuk berhaji, tetapi harus melalui negara ketiga dan harus terbang dengan pesawat selain maskapai Qatar.
Televisi Arab Saudi, Al-Arabiya, melaporkan, Kamis petang WIB, 50 calon haji Qatar sudah memasuki wilayah Arab Saudi melalui pintu perbatasan Salwa, sekitar 100 kilometer barat daya Doha atau 490 kilometer timur Riyadh.
Menurut kantor berita SPA, jemaah calon haji Qatar itu akan diterbangkan ke dua bandar udara di Dammam dan Al-Ahsa. Raja Salman juga memerintahkan pengiriman pesawat carter ke Doha untuk menjemput jemaah calon haji Qatar.
Dari Doha, mereka akan diterbangkan ke Jeddah, kota terdekat dengan Mekkah. Biaya penerbangan jemaah calon haji Qatar itu ditanggung Raja Salman. Mereka menunaikan haji melalui program tamu Raja Arab Saudi.
Pertemuan di Jeddah
Keputusan Arab Saudi membuka perbatasan bagi jemaah calon haji Qatar diambil setelah Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman menerima kunjungan anggota keluarga Emir Qatar, Sheikh Abdullah Al Thani, di Jeddah, Rabu malam. Doha menyatakan, Sheikh Abdullah bertindak pribadi dan tak mewakili Pemerintah Qatar.
SPA melaporkan, keputusan Riyadh juga diambil setelah Pangeran Mohammed menerima telepon dari Menlu AS Rex Tillerson, yang beberapa kali mencoba mediasi krisis Teluk.
Gerd Nonneman, profesor hubungan internasional dan studi- studi teluk di Georgetown University di Qatar, mengatakan, Sheikh Abdullah- yang beberapa tahun terakhir lebih sering tinggal di Arab Saudi-tak memiliki peran di pemerintahan Qatar.
Kakek, ayah, dan saudara laki-laki Sheikh Abdullah adalah penguasa di Qatar sebelum kudeta tahun 1972, yang menyebabkan tercampaknya keluarga mereka dari Keemiran Qatar.
(AP/AFP/REUTERS/SAM)