logo Kompas.id
InternasionalAS Stop Operasi Seluruh Armada
Iklan

AS Stop Operasi Seluruh Armada

Oleh
· 4 menit baca

WASHINGTON, SELASA — Angkatan Laut Amerika Serikat memerintahkan penghentian sementara operasi semua armadanya di seluruh dunia guna digelar penyelidikan menyeluruh atas insiden tabrakan kapal USS John S McCain dan kapal tanker Alnic MC di Singapura. Para penyelam dikerahkan untuk mencari 10 pelaut AS yang hilang. "Sebagaimana diketahui, ini tabrakan kedua dalam tiga bulan terakhir dan kali ini adalah kecelakaan beruntun di wilayah Pasifik," kata Kepala Operasi Angkatan Laut (AL) AS Laksamana John Richardson di Washington DC, Selasa (22/8). "Kecenderungan ini memerlukan aksi kuat. Maka, saya memerintahkan penghentian operasi seluruh armada laut kami di seluruh dunia," katanya.Menurut AL AS, dalam waktu kurang dari dua bulan, terjadi dua tabrakan antara kapal perang AS dan tanker di perairan Asia. Kapal-kapal itu bertabrakan saat kapal perang AS berlayar menuju Singapura. Pada pertengahan Juni lalu, kapal perusak berpeluru kendali USS Fitzgerald nyaris tenggelam di lepas pantai Jepang. Sebanyak tujuh pelaut tewas.Sementara insiden tabrakan USS McCain dan kapal tanker Alnic MC berbendera Liberia di Selat Malaka, Senin (21/8) pagi, mengakibatkan 10 awak kapal USS McCain belum ditemukan dan empat awak lainnya menderita luka-luka. Kejadian di perairan timur Singapura tak jauh dari Selat Malaka itu juga mengakibatkan sisi kiri kapal USS McCain rusak parah. Richardson menyatakan, penghentian operasi armada AL AS itu bakal dilakukan paling tidak satu-dua hari, tetapi bisa saja berlangsung sepekan. Selama periode itu, semua pemangku kepentingan AL AS akan duduk bersama mengevaluasi secara menyeluruh atas operasi armada AL AS secara global.Menurut Richardson, otoritas AS tidak melihat ada unsur kesengajaan ataupun sabotase, termasuk serangan siber, yang menyebabkan kecelakaan itu. Namun, kepastian penyebab insiden itu akan diselidiki lebih lanjut, termasuk dibahas dalam evaluasi menyeluruh tersebut. Hal lain yang ingin dipastikan AS adalah berlanjutnya operasi Washington di sejumlah wilayah perairan, termasuk di wilayah Asia. Penegasan evaluasi menyeluruh juga disampaikan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis. Dalam kunjungannya di Jordania, Mattis menyatakan, cara pandang lebih luas diperlukan untuk memastikan penyebab insiden kecelakaan itu, sekaligus mencegah hal serupa terulang kembali. Semua faktor pun akan ditelaah dan tidak semata melihat saat kejadian terjadi.Merujuk pada laporan yang diturunkan media CNN, seorang sumber di AL AS menyebutkan bahwa muncul dugaan telah terjadi gangguan sistem kemudi di USS McCain beberapa saat sebelum insiden terjadi, khususnya saat memasuki perairan Malaka. Kru kapal tersebut telah mengupayakan agar kapal itu dapat dikendalikan sepenuhnya dengan menggunakan sistem cadangan. Namun, insiden tabrakan tetap tidak bisa dihindarkan. Jenazah ditemukanSelasa kemarin, para penyelam AL AS diterjunkan di titik kecelakaan dan sekitarnya guna mencari 10 awak USS McCain yang hilang. Mereka menyelam ke bagian dalam kapal yang terkena tabrakan dan terendam. Komandan Armada Pasifik AS Laksamana Scott Swift mengatakan, beberapa jenazah dari 10 awak kapal itu ditemukan. "Penyelam sudah bisa melokalisasi beberapa jenazah di dalam kompartemen yang terkunci dalam pencarian itu," kata Laksamana Scott Swift, tanpa menyebutkan jumlah jenazah yang ditemukan. AL Malaysia juga menemukan sebuah jenazah, 8 mil laut sebelah barat laut lokasi tabrakan. Jenazah itu akan diserahkan kepada AL AS, Rabu ini.Upaya pencarian itu melibatkan empat negara, yakni AS bersama Indonesia, Singapura dan Malaysia. Kapal AS lainnya, USS America, didatangkan untuk membantu pencarian, termasuk mengeluarkan air dan mengeringkan USS McCain dari genangan air, serta memperbaiki sistem yang rusak di kapal itu. Dari Indonesia, Komando Armada RI Kawasan Barat TNI AL mengerahkan pencarian SAR di sekitar perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Armada yang dikerahkan adalah KRI Cucut 866, KRI Parang 647, dan KRI Surik 645, helikopter dengan registrasi NV-409, dan pesawat beregistrasi P-852. "Dari lokasi kecelakaan arus laut mengarah ke wilayah Indonesia. Kita fokuskan pencarian di sana dengan 3 KRI, 1 helikopter, dan 1 pesawat intai maritim TNI AL. Selain itu, sejumlah kapal cepat dan perahu karet dikerahkan di perairan dangkal di sebelah barat Batam hingga Tanjung Balai untuk mencari korban, terutama di sekitar rawa bakau," kata Jubir Lantamal IV Tanjung Pinang, Mayor Laut Josdy Domupolii, saat dihubungi dari Jakarta. Saat ini, tengah berlangsung latihan bersama TNI AL dan AL Singapura dalam operasi penanganan ranjau. Latihan itu tetap berlangsung dan tak ada pengerahan secara khusus pasukan itu untuk pencarian awak USS McCain. (AFP/REUTERS/ONG/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000