logo Kompas.id
InternasionalSekjen PBB Ingin...
Iklan

Sekjen PBB Ingin Israel-Palestina Damai

Oleh
· 3 menit baca

JERUSALEM, SENIN — Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan ingin melihat terciptanya perdamaian dan kehidupan harmonis antara warga Israel dan Palestina. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekan PBB agar pasukan perdamaian di Lebanon ikut mencegah kelompok Hezbollah memperkuat persenjataan mereka. Dalam jumpa pers bersama dengan Netanyahu, Senin (28/8), di Jerusalem, Guterres menegaskan komitmennya untuk memperlakukan Israel dan Palestina secara sama. Sekjen PBB ingin kedua pihak duduk kembali melakukan pembicaraan damai. Upaya perdamaian Israel-Palestina terhenti sejak April 2014. Presiden AS Donald Trump saat ini berambisi untuk menyelesaikan persoalan kedua negara tersebut. Kunjungan ke Israel merupakan yang pertama dilakukan Guterres setelah menjadi Sekjen PBB, Januari lalu. "Saya bermimpi, saya mempunyai kesempatan melihat dua negara bisa hidup bersama, saling mengakui, dalam perdamaian serta kondisi yang aman," kata Guterres di kantor PM Netanyahu. Guterres, yang menurut rencana berada di Israel hingga Rabu, mengungkapkan sejumlah kendala dalam mewujudkan perdamaian, termasuk pembangunan permukiman oleh Israel yang mengakibatkan perundingan terhenti. Di sisi lain, Guterres juga menyinggung perlunya para pemimpin Palestina untuk mengecam terorisme. Pertemuan dengan Netanyahu merupakan bagian dari kunjungan tiga hari Guterres. Pada Selasa ini, dia dijadwalkan bertemu dengan PM Palestina Rami Hamdallah di Tepi Barat. Selanjutnya, mantan PM Portugal ini pergi ke Jalur Gaza pada hari terakhir kunjungan. Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang sedang melakukan kunjungan ke Turki diperkirakan tidak akan bertemu Guterres.Pasukan perdamaian Netanyahu dalam pertemuan dengan Guterres menekankan agar pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon mencegah para milisi Hezbollah untuk memperkuat diri. Netanyahu juga kembali menyalahkan PBB yang dinilainya bias terhadap negara Israel. Terhadap keluhan ini, Guterres mengatakan kepada Netanyahu, "Saya akan melakukan apa saja dalam kapasitas saya guna memastikan bahwa UNIFIL memenuhi kewajiban mereka."Mandat pasukan perdamaian PBB akan diperbarui pada akhir bulan ini. "Saya memahami kekhawatiran soal keamanan Israel dan kembali saya ulangi bahwa ide atau tujuan atau keinginan untuk menghancurkan negara Israel merupakan sesuatu yang sama sekali tidak bisa diterima menurut perspektif saya," kata Guterres. PM Israel menyatakan kepada Guterres bahwa Iran telah membangun pabrik-pabrik rudal di Suriah dan Lebanon. Pembangunan tersebut, menurut Netanyahu, dimaksudkan sebagai persiapan mereka untuk memerangi Israel. Milisi Hezbollah ataupun rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah sama-sama mendapat dukungan dari Iran. Netanyahu meyakini Iran memang sedang giat melakukan penguatan pangkalan militer di Suriah dan ingin memanfaatkan Suriah serta Lebanon sebagai garis depan untuk membasmi Israel. "Hal ini tidak bisa diterima oleh Israel. Hal itu seharusnya juga tidak bisa diterima oleh PBB," ungkapnya. (AFP/AP/REUTERS/RET)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000