logo Kompas.id
InternasionalKelangkaan Air Timbulkan...
Iklan

Kelangkaan Air Timbulkan Kerugian Besar

Oleh
· 2 menit baca

YAOUNDE, SELASA — Bank Dunia menyatakan kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara mengalami kerugian ekonomi dan sosial hingga 21 miliar dollar AS per tahun akibat kekurangan suplai air bersih dan fasilitas kesehatan yang standar. Aksi sesegera mungkin dibutuhkan untuk mencegah efek lebih buruk yang dapat memengaruhi stabilitas sekaligus pertumbuhan ekonomi di dua kawasan itu. Manajemen yang buruk atas sumber daya air dan sanitasi di dua kawasan yang dinilai menjadi kawasan paling langka air itu berimbas atas 1 persen dari total produk domestik bruto (PDB) secara tahunan. Hal itu diperparah adanya konflik sosial dan keamanan di dua wilayah itu. Dengan kondisi yang pelik, tingkat kerugian yang harus ditanggung dapat mencapai 2-4 persen dari total PDB per tahun. Hal itu terungkap dalam laporan yang diterbitkan Bank Dunia dalam forum Pekan Air Dunia di Stockholm, Swedia.Bank Dunia lebih jauh menyatakan, air dan tingkat sanitasi yang tidak sehat atau tidak aman di beberapa wilayah di Timur Tengah dan Afrika Utara, terutama negara-negara yang tengah didera konflik, juga berisiko pada kematian. Tingkat kematian warga di negara-negara itu lebih tinggi dari tingkat rata-rata kematian akibat dua faktor itu secara global. "Konflik dewasa ini dan krisis migrasi di Timur Tengah dan Afrika Utara telah menimbulkan risiko besar terkait kegagalan dalam menghadapi tantangan atas ketersediaan air. Risikonya tertuju pada kehidupan warga hingga stabilitas politik di kawasan itu," demikian laporan tersebut. Kondisi lebih buruk dapat terjadi pada masa mendatang, khususnya jika dikaitkan dengan proyeksi pertambahan tingkat populasi. Populasi dua kawasan itu pada 2050 diperkirakan mencapai 400 juta. Kombinasi antara kebijakan, teknologi, dan manajemen air sepatutnya digunakan untuk meningkatkan pengelolaan sekaligus penyediaan air dan sanitasi secara umum di sana. "Produktivitas air-dengan kata lain, seberapa banyak nilai yang dihasilkan dari setiap tetes air yang digunakan-di Timur Tengah secara umum adalah yang paling rendah di dunia," kata Anders Jägerskog, spesialis manajemen sumber daya air Bank Dunia. Merujuk pada laporan itu, Timur Tengah dan Afrika Utara cenderung boros air sehingga keberlanjutan ketersediaan sumber daya airnya diragukan. Menurut Jägerskog, inovasi dan teknologi tidak akan cukup melawan kecenderungan itu. Tarif dan subsidi pemerintah tetap diperlukan. (AFP/REUTERS/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000