logo Kompas.id
InternasionalPemberontak FARC "Berganti...
Iklan

Pemberontak FARC "Berganti Baju" Menjadi Partai Politik

Oleh
· 3 menit baca

BOGOTA, JUMAT — Kelompok pemberontak Kolombia (FARC) telah mengubah bentuk menjadi partai politik sipil, menyusul kesepakatan damai pada 2016 yang mengakhiri konflik berdarah yang berlangsung selama 50 tahun di negara itu.FARC, yang merupakan kepanjangan dari Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, mulai Jumat (1/8) kemarin berubah nama menjadi Kekuatan Bersama Revolusioner Alternatif. Namun, akronim bahasa Spanyol dari partai sipil ini tetap FARC (Fuerza Alternativa Revolucionaria del Comun).Berdasarkan kesepakatan damai 2016, semua pemberontak FARC akan diberi amnesti dan diizinkan ambil bagian di dunia politik. Partai FARC juga dijamin akan memperoleh 10 kursi di Kongres secara otomatis sampai tahun 2026 dan diizinkan berkampanye untuk pihak lain. Menurut Ketua FARC Rodrigo Londono, dalam kongres FARC yang dilakukan Kamis lalu, ada dua nama yang menjadi pilihan utama peserta, salah satunya adalah "Kolombia Baru". Namun, dalam pemungutan suara, nama ini kalah oleh akronim FARC.FARC juga mengeluarkan logo untuk partai barunya, yaitu mawar merah dengan bintang di tengahnya. Dalam kebijakan partai disebutkan, FARC akan memerangi korupsi dan mempromosikan seni dan budaya. "Transparansi dan kebenaran akan menjadi penuntun langkah partai ini. Tak akan ada lagi parpol tradisional yang memiliki budaya koruptif," kata Londono, yang dikenal dengan nama samaran Timochenko.FARC juga akan membuka pintu bagi kaum muda, perempuan, penduduk asli, petani, warga Kolombia keturunan Afrika, seniman, komunitas LGBT, ibu- ibu rumah tangga, pelajar, buruh, dan penganggur. "Semua pemikiran Anda penting bagi kami," kata Londono.Sinonim kematianMengenai apakah partai ini akan memperoleh dukungan dari rakyat Kolombia yang sangat terteror dalam konflik berdarah itu, hal ini masih menjadi pertanyaan.Akronim FARC bagi sebagian besar rakyat Kolombia bersinonim dengan "kematian" dan "penderitaan perang". "Mereka mempertahankan akronim itu karena ingin tetap memelihara dukungan dari wilayah perdesaan. Namun, nama ini (FARC) kemungkinan akan membatasi mereka menjadi hanya representasi dari sebagian kecil populasi," kata sosiolog Fabian Sanabria.Dalam referendum yang dilakukan tahun 2016 terkait kesepakatan damai dengan FARC, rakyat Kolombia, meskipun dengan selisih tipis, menolak kesepakatan damai pemerintah.Presiden Kolombia Juan Manuel Santos kemudian mendorong usulan perdamaian ini melalui parlemen. Kesepakatan damai akhirnya ditandatangani.Orang hilangPara keluarga yang anggotanya hilang berharap FARC akan menunjukkan lokasi pemakaman korban yang dibunuh sebagai timbal balik langkah pemerintah yang tidak memenjarakan dan membolehkan pemberontak ini masuk politik."Semoga masalah 50.000 warga Kolombia yang hilang ini menjadi masalah nasional," kata Paula Gaviria, penasihat bidang HAM dalam konferensi di Bogota. Hal senada juga ditekankan Komite Internasional Palang Merah (ICRC). Pembentukan FARC yang merupakan gerakan komunis dimulai tahun 1964 melalui pemberontakan petani terkait hak kepemilikan tanah.Dalam tahun-tahun berikutnya, konflik berdarah ini makin meluas melibatkan sejumlah kelompok pemberontak, kelompok-kelompok paramiliter, dan pasukan pemerintah.Akibatnya, 260.000 orang terkonfirmasi tewas, 50.000 orang hilang, dan 7 juta orang mencari perlindungan di negara lain. Ini merupakan konflik terlama dalam peta politik Amerika Latin."Partai ini akan menjadi rezim politik yang demokratis serta menjamin perdamaian dan keadilan sosial," ujar Londono.(AP/AFP/REUTERS/MYR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000