logo Kompas.id
InternasionalWartawan Kritis Ditembak Mati
Iklan

Wartawan Kritis Ditembak Mati

Oleh
· 2 menit baca

NEW DELHI, RABU — Kesedihan dan kemarahan bercampur aduk menyelimuti seluruh India, Rabu (6/9), setelah Gauri Lankesh (55), wartawan terkemuka setempat, tewas ditembak tiga pria tak dikenal. Ribuan warga berunjuk rasa, menyampaikan protes terhadap apa yang mereka lihat sebagai upaya pembungkaman suara kritis di India.Lankesh, editor dan pemimpin koran independen Gauri Lankesh Patrike, tewas akibat ditembak tiga pria tak dikenal bersepeda motor saat ia hendak memasuki rumahnya di wilayah Bangalore selatan, Negara Bagian Karnataka, Selasa. Ia sering mengkritisi partai nasionalis yang berkuasa di India dan pemerintahan sayap kanan PM Narendra Modi. Rabu kemarin, sejumlah aktivis, politisi, dan wartawan di India mendesak dilakukan penyelidikan penuh terkait tewasnya Lankesh. Para editor pada perkumpulan Guild of India mengatakan, kematian Lankesh merupakan hal yang buruk bagi perbedaan pendapat dalam demokrasi dan serangan brutal terhadap kebebasan pers. Karena itu, mereka meminta penyelidikan yang cepat dan menyeluruh.Ancaman kebebasan India memiliki catatan sejarah yang buruk tentang keselamatan wartawan meski banyak kasus tewasnya wartawan terjadi di daerah pedesaan dan terpencil yang jauh dari pusat-pusat kota utama. Namun, para pengkritik pemerintahan Modi mengatakan, perbedaan pendapat kini terancam akibat sentimen nasionalis yang tumbuh akhir-akhir ini di negara demokrasi terbesar di dunia itu.Pada April lalu, organisasi Reporters Without Borders menempatkan India di urutan ke-136 dari 180 negara dalam pemeringkatan kebebasan pers di dunia. Lembaga itu menyalahkan kelompok nasionalis Hindu yang berusaha membersihkan semua pemikiran antinasionalis dari perdebatan nasional. Reporters Without Borders menyatakan, 25 wartawan tewas di India sejak 2010. Pembunuhan Lankesh terjadi menyusul pembunuhan sejumlah pendukung pemikiran sekuler di India, termasuk MM Kalburgi yang ditembak mati pada 2015 di Karnataka oleh anggota kelompok radikal.Pada 2013, pemikir terkemuka negeri itu, Narendra Dabholkar, ditembak mati oleh dua orang bersenjata saat sedang berjalan pada pagi hari di kota Pune Barat. Tidak ada yang dihukum atas pembunuhan tersebut. Lankesh menjadi sasaran kecaman kelompok sayap kanan di media sosial. Ia pernah mengeluh karena harus menghadapi "kebencian fanatik" yang menyebabkan ia khawatir soal kebebasan berbicara di India. Tahun lalu, ia dinyatakan bersalah karena memfitnah anggota parlemen Partai Bharatiya Janata, yang dipimpin Modi, dalam artikel tahun 2008 soal dugaan korupsi. Lankesh mengajukan banding atas putusan tersebut. (AFP/REUTERS/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000