logo Kompas.id
InternasionalKuwait Bertekad Akhiri Konflik...
Iklan

Kuwait Bertekad Akhiri Konflik lewat Dialog

Oleh
· 3 menit baca

KAIRO, KOMPAS — Kementerian Luar Negeri Kuwait, seperti diberitakan kantor berita Kuwait, KUNA, Jumat (8/9), menyampaikan akan terus berusaha menciptakan ketenangan serta mengakhiri perbedaan pendapat antara Qatar dan kuartet Arab (Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir).Kemlu Kuwait juga menyampaikan, tujuan mediasi Kuwait sejak awal adalah menciptakan ketenangan melalui forum dialog daripada eskalasi dan pemutusan komunikasi. Pernyataan itu disampaikan Kemlu Kuwait menyusul reaksi Qatar dan kuartet Arab atas konferensi pers bersama antara Emir Kuwait Sheikh Sabah Ahmed al-Sabah dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington DC, AS, Kamis.Emir Kuwait dalam konferensi pers itu menyampaikan, Qatar siap menerima 13 tuntutan kuartet Arab, tetapi dibutuhkan duduk berdialog untuk membahas 13 tuntutan tersebut. Di antara 13 tuntutan itu, Qatar harus menghentikan dukungan dan suplai dana kepada gerakan radikal, menutup stasiun televisi Al Jazeera, menutup kamp militer Turki di Doha, serta menurunkan tingkat hubungan dengan Iran. Wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir, melaporkan, Emir Kuwait Sheikh Sabah Ahmed al-Sabah dalam konferensi pers juga menyampaikan keberhasilan Kuwait menutup kemungkinan opsi militer dalam krisis Teluk yang berlangsung sejak 5 Juni lalu. Sementara Trump menyampaikan kesiapan untuk menjadi mediator antara Qatar dan kuartet Arab. Trump menegaskan, dirinya bisa mencapai kesepakatan secara cepat jika mendapat kesempatan menjadi mediator.Seusai konferensi pers, Trump langsung menelepon Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, menyampaikan hasil konferensi dengan Emir Kuwait. Reaksi kuartet Arab Kuartet Arab segera menyampaikan reaksi atas konferensi pers tersebut dengan menyatakan, dialog dengan Qatar tentang pelaksanaan tuntutan itu harus dilakukan tanpa prasyarat. Kuartet Arab juga menegaskan, opsi militer tidak pernah dan tidak akan menjadi opsi dalam krisis dengan Qatar saat ini.Penegasan kuartet Arab itu secara tidak langsung membantah pernyataan Emir Kuwait tentang klaim soal keberhasilan menutup kemungkinan opsi militer dalam krisis Teluk tersebut. "Opsi militer belum dan tidak akan dipertimbangkan dalam kasus apa pun," demikian tegas pernyataan bersama kuartet Arab yang dirilis kantor berita Arab Saudi, SPA. Qatar juga membantah pernyataan Emir Kuwait yang menyebut negara itu bersedia menerima 13 tuntutan kuartet Arab itu. Menlu Qatar Muhammad bin Abdurrahman al-Thani menegaskan, Qatar sejak awal krisis sudah siap membahas tuntutan kuartet Arab tersebut, tetapi bukan dengan cara mendikte dari satu pihak ke pihak lain.Ia menegaskan lagi, Qatar hanya bersedia mencapai solusi melalui dialog, dengan syarat tidak mengusik kedaulatan sebuah negara dan tidak melanggar hukum internasional.Menlu Qatar itu lalu meluruskan pernyataan Emir Kuwait dengan mengatakan, apa yang dimaksud Emir Kuwait adalah hendaknya ada mekanisme dialog dalam upaya mencapai kesepakatan atas 13 tuntutan kuartet Arab itu. Selama ini, Kuwait merupakan satu-satunya mediator secara resmi sejak meletusnya krisis Teluk pada 5 Juni lalu. Kuartet Arab saat itu memutus hubungan diplomatik dengan Doha serta menutup akses darat, laut, dan udara bagi semua moda transportasi milik Qatar, sebagai sanksi atas apa yang mereka tuduhkan sebagai dukungan Qatar terhadap gerakan radikal di berbagai belahan bumi. Qatar membantah keras tuduhan tersebut.Namun, upaya mediasi Kuwait itu sampai saat ini belum membuahkan hasil yang diharapkan untuk mencapai solusi atas krisis Teluk.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000