HRW Sebut Serangan Koalisi Pimpinan Arab Saudi Termasuk Kejahatan Perang
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS -- Lembaga pemantau hak asasi manusia internasional, Human Rights Watch atau HRW, Selasa (12/9), menuduh koalisi Arab pimpinan Arab Saudi melakukan kejahatan perang di Yaman. HRW menyebutkan, telah tewas 39 warga sipil, di antaranya 26 anak kecil, akibat serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi dalam dua bulan terakhir ini.
Hari Senin lalu, PBB menurunkan laporan yang menyatakan, telah tewas 5.144 warga sipil dari sekitar 10.000 korban tewas dalam perang Yaman sejak akhir Maret 2015. Seperti diketahui, sebagian besar serangan udara di Yaman dilancarkan dengan pesawat tempur Arab Saudi tipe F-15 buatan Amerika Serikat.
Arab Saudi mengerahkan sekitar 100 pesawat tempur canggih dalam perang Yaman. Kekuatan mereka menyumbang andil terbesar dalam hal jumlah pesawat tempur dibanding negara-negara anggota koalisi lain. Sebagian besar serangan militer koalisi Arab dalam dua tahun terakhir berupa serangan udara.
Koalisi Arab hampir tidak pernah melancarkan serangan darat, kecuali saat pembebasan kota Aden di Yaman selatan tahun 2016.
Direktur Timur Tengah HRW, Sarah Leah Whitson, seperti dikutip kantor berita Reuters mengungkapkan, koalisi pimpinan Arab Saudi sudah berkali-kali berjanji akan melancarkan serangan udara menurut aturan. Namun, hal itu tidak mencegah terjadinya serangan terhadap anak kecil secara ilegal.
Karena itu, lanjut Whitson, PBB harus segera memasukkan koalisi Arab dalam daftar laporan buruk tahunan akibat pelanggaran terhadap anak kecil dalam konflik senjata. HRW memiliki daftar panjang pelanggaran koalisi Arab Saudi itu di Yaman.
Menurut catatan HRW, pesawat tempur koalisi Arab pada 4 Agustus lalu menggempur sebuah rumah di kota Saada, Yaman barat, yang menewaskan sembilan orang dalam satu keluarga, di antaranya enam anak kecil berusia antara 3 dan 12 tahun.
HRW juga menyebut, pesawat tempur koalisi Arab pada 3 Juli lalu juga menggempur sebuah rumah di kota Taiz, yang menewaskan delapan orang dari satu keluarga, di antaranya seorang ibu dan anak berusia 8 tahun. HRW menyerukan Dewan Keamanan PBB dalam sidang bulan September ini untuk membentuk komite yang menggelar penyelidikan internasional soal pelanggaran kemanusiaan di Yaman.
Komisioner Tinggi PBB untuk HAM, Zeid bin Ra\'ad al-Hussein, juga menyerukan segera dilakukan penyelidikan internasional atas semakin meningkatnya jumlah korban warga sipil di Yaman yang sebagian besar akibat serangan udara koalisi Arab. Seruan yang disampaikan Zein bin Ra\'ad ini merupakan yang ketiga kali terkait permintaan dilakukan penyelidikan internasional atas pelanggaran HAM di Yaman.
PBB menyebut, perang Yaman telah membawa dampak kemanusiaan terburuk di dunia, dan menyebabkan ambruknya perekonomian negara itu hingga jutaan manusia kelaparan. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dalam laporannya awal Agustus lalu menyebutkan, sebanyak 7 juta warga Yaman mengalami kelaparan.
Juru bicara koalisi Arab, Kolonel Turki al-Maliki kepada harian Al Hayat pada 27 Agustus lalu, mengatakan, koalisi Arab akan melakukan evaluasi total terhadap sasaran serangan militer yang dipilih di Yaman, mulai dari perencanaan hingga penentuan sasaran dengan memperhatikan hukum internasional.
Ia juga menegaskan, koalisi Arab akan berkomitmen menghormati hukum internasional dengan melindungi warga sipil. (Dilaporkan dari Kairo, Mesir)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.