logo Kompas.id
InternasionalTrump Sambut Najib,...
Iklan

Trump Sambut Najib, Investigasi Berlanjut

Oleh
· 3 menit baca

WASHINGTON, SELASA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Selasa (12/9), menerima Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Gedung Putih, Washington. Kunjungan ini sangat penting bagi Najib di tengah penyelidikan kasus penggelapan yang diduga melibatkan Najib oleh aparat Amerika Serikat. Trump memuji Najib karena Malaysia sudah berinvestasi di AS. Selain itu, Trump yang didampingi Menteri Luar Negeri Rex Tillerson menyampaikan penghargaan atas peran besar Malaysia memerangi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) serta kelompok-kelompok ekstrem lainnya. "Dia (Najib) sangat keras melawan terorisme di Malaysia. Hal ini sangat penting bagi Amerika Serikat," kata Trump setelah pertemuan di Ruang Kabinet.Kepada Trump, Najib juga menyampaikan rencana Malaysia untuk membeli 25 pesawat Boeing 737 dan 8 Boeing 787, yang semuanya senilai 10 miliar-20 miliar dollar AS. Pembelian dilakukan dalam kurun waktu lima tahun. Saat ini, Departemen Kehakiman AS tengah menggugat aset 1,7 miliar dollar AS yang diduga diperoleh orang-orang dekat PM Najib dari hasil penggelapan dana perusahaan pemerintah 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Aset-aset yang dipersoalkan tersebut kebanyakan dalam bentuk properti. Gugatan diajukan pada Agustus lalu. Tak komentarGedung Putih menyatakan tidak akan memberikan komentar tentang investigasi oleh Departemen Kehakiman terhadap dugaan penyelewengan aset yang dilakukan perusahaan yang didirikan pemerintahan Najib. Juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, mengatakan, ia tidak mengetahui kemungkinan perbincangan tentang tuduhan korupsi antara Trump dan Najib. Pemerintah AS lebih memprioritaskan pengembangan hubungan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini ditempuh guna mengimbangi China.Najib dalam pertemuan dengan para pemimpin bisnis AS kembali menyangkal semua tuduhan yang selama ini beredar. Menurut dia, politisi oposisi sengaja mengembus-embuskan isu skandal 1MDB secara tak proporsional. Semua itu semata-mata untuk menggoyang pemerintahannya. "Ada kampanye yang dilakukan untuk menyabotase perusahaan dan merusak kepercayaan investor dalam ekonomi kami," kata Najib di depan pengusaha. Dia juga mengatakan, investigasi terhadap 1MDB "gagal". Najib sejak dulu menikmati kedekatan dengan presiden AS, termasuk dengan Barack Obama. Bahkan, dia bermain golf dengan Obama pada 2014 di Hawaii. Hubungannya dengan Gedung Putih menjadi dingin terkait isu hak asasi dan skandal 1MDB. Dugaan pencucian uang dana perusahaan milik pemerintah ini dikabarkan bukan hanya terjadi di AS, melainkan juga di Swiss dan Singapura.Dalam kunjungannya ke AS, Najib dan rombongan, menurut media AS, menginap di Trump International Hotel. Gedung Putih menyatakan tak tahu-menahu soal ini. "Kami tidak memesan hotel mereka sehingga saya tidak bisa bicara tentang keputusan pribadi mereka," kata Sarah Huckabee Sanders. (AFP/AP/REUTERS/RET)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000