logo Kompas.id
InternasionalBantuan Kemanusiaan Korsel...
Iklan

Bantuan Kemanusiaan Korsel untuk Korut

Oleh
· 2 menit baca

SEOUL, KAMIS — Korea Selatan akan mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai 8 juta dollar AS kepada Korea Utara. Bantuan ini terdiri dari 4,5 juta dollar AS untuk produk nutrisi bagi anak dan ibu hamil melalui Program Pangan Dunia (WFP) serta 3,5 juta dollar AS untuk vaksin dan layanan medis melalui Unicef. Keputusan yang diumumkan Kementerian Unifikasi Korsel, Kamis (21/9), itu adalah bagian dari kebijakan yang tidak terpengaruh ketegangan geopolitik dengan Korut. Menteri Unifikasi Cho Myong-gyon mengatakan, meski dipastikan ada bantuan, waktunya belum ditentukan. Lewat pernyataan tertulis disebutkan, WFP dan Unicef menghubungi Seoul sejak Mei agar mau membantu Korut. "Kami sudah berkomitmen membantu, terlepas dari isu politik," kata Cho. Direktur Regional Unicef untuk Asia Timur dan Pasifik Karin Hulshof memperkirakan sedikitnya 200.000 anak kekurangan gizi akut dan berisiko kematian. Hal ini perlu solusi segera karena persediaan makanan dan obat-obatan minim. Rencana ini ditentang masyarakat dan partai oposisi, juga dipertanyakan oleh Jepang dan Amerika Serikat. Namun, Presiden Korsel Moon Jae-in menegaskan, pemberian bantuan kemanusiaan itu tidak ada hubungan dengan politik. Apalagi, selama ini Korsel kerap mengirim bantuan ke Korut. Bantuan terakhir Korsel dikirimkan pada Desember 2015 melalui Dana Populasi PBB (the United Nations Population Fund/UNFPA) di era Presiden Park Geun-hye. Menahan diriMenteri Luar Negeri China Wang Yi mengingatkan situasi di Semenanjung Korea semakin serius dan bisa menjadi tidak terkendali sehingga berharap semua pihak menahan diri.Permintaan China ini disampaikan berkali-kali, terutama kepada AS dan Korut yang masih saja berbalas ancaman. Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghancurkan Korut jika Korut mengancam AS dan negara-negara sekutunya. Bahkan, Trump menyindir pemimpin Korut Kim Jong Un dengan sebutan "manusia roket". Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho mengaku tidak peduli dan menganggapnya gonggongan anjing. "Ada istilah anjing menggonggong, kita tetap berlalu," kata Ri di markas PBB, New York. Krisis nuklir Korut menjadi salah satu agenda dalam Sidang Umum PBB dan topik utama pertemuan Trump dengan Moon dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Saat berpidato di PBB, Rabu, Abe mendukung AS dan menyatakan kesempatan Korut untuk berdialog sudah tidak ada hingga sanksi baru untuk Korut harus segera dilaksanakan. (REUTERS/AFP/AP/LUK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000