Peran dan Kontribusi Indonesia Menguat
Tepat satu tahun lalu, kampanye pencalonan Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB diluncurkan di Markas Besar PBB di New York. Dalam pidatonya, Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menegaskan, Indonesia memiliki syarat-syarat utama yang dibutuhkan dan Indonesia siap. Indonesia adalah negara berpopulasi terbanyak keempat di dunia, dengan penduduk Muslim terbesar, sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga dunia. Indonesia menjadi bukti bahwa Islam, demokrasi, modernitas, dan penguatan perempuan dapat terjalin dalam satu harmoni. Toleransi dan pluralisme merupakan nilai yang senantiasa diproyeksikan Indonesia dalam berhubungan dengan negara lain. Dalam satu kesempatan, Aleksius Jemadu, Dekan FISIP Universitas Pelita Harapan, mengatakan, Indonesia adalah negara yang dapat menjadi jembatan bagi Barat dan Islam. Demikian juga di kawasan. Terkait krisis di Rakhine, Indonesia adalah salah satu negara yang pertama kali diterima oleh Myanmar dan Banglades untuk membicarakan isu tersebut. Di ASEAN, Indonesia bisa mendorong isu Palestina menjadi perhatian bersama. Dengan pencapaian seperti itu, apa manfaat bagi Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB?Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, peran dan kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global akan lebih besar. "Indonesia akan memiliki suara dalam berbagai proses pengambilan keputusan di Dewan Keamanan terkait isu keamanan global," kata Arrmanatha.Jika pada Juni 2018 terpilih, Indonesia akan memiliki ruang lebih besar terlibat dalam pengambilan keputusan penting DK PBB. Setidaknya isu yang jadi perhatian Indo- nesia akan lebih diperhatikan dunia. (B JOSIE SUSILO)