logo Kompas.id
InternasionalKedekatan Geografis Belum...
Iklan

Kedekatan Geografis Belum Dimanfaatkan Maksimal

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kedekatan geografis antara Indonesia dan Australia dinilai belum banyak mendorong inisiatif kerja sama di antara kedua negara, termasuk di bidang ekonomi dan sumber daya manusia. Kesadaran atas kekuatan dan kedekatan kedua pihak diharapkan secara simultan mendorong kuantitas maupun kualitas kerja sama Indonesia-Australia pada masa mendatang. Hal itu terungkap dalam diskusi bertajuk "The Power of Proximity: Enhancing Australia-Indonesia Economic Relations" yang digelar Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bersama Perth USAsia Centre di Jakarta, Selasa (26/9). Diskusi menghadirkan empat pembicara, yakni Menteri Australia Barat untuk Keterlibatan Asia Bill Johnston, Direktur Institut Asia Tenggara Australian National University John Blaxland, anggota Dewan Pengawas Yayasan CSIS Mari Elka Pangestu yang juga mantan menteri perdagangan, serta Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte. Diskusi itu menandai peluncuran sebuah laporan bertajuk sama dengan tema diskusi. Adapun laporan ini dikerjakan Kelompok Kerja Australia-Indonesia yang beranggotakan 21 pakar dari kedua negara. Mari dan mantan Menlu Marty Natalegawa tergabung dalam pokja itu.Menurut Mari, Indonesia adalah salah satu mitra bilateral paling penting bagi Australia. Namun, hubungan ekonomi kedua negara tidak mencerminkan hal tersebut. Indonesia, misalnya, tidak termasuk dalam 10 besar mitra perdagangan Australia. Mari menyebut kondisi itu sebagai sebuah krisis. "Hubungan dagang Indonesia-Australia adalah sebuah krisis meski kita dekat dan bertetangga," ujar Mari. Menurut dia, kedua negara yang sama-sama mengandalkan bisnis komoditas ikut memengaruhi hal itu. Blaxland menyatakan, sejumlah kejadian seperti tragedi bom di Bali tahun 2002 dan 2005 serta bom di Kedutaan Besar Australia di Jakarta tahun 2004 ikut memengaruhi hubungan kedua negara, termasuk di tingkat antarwarga dan di bidang bisnis. Seiring stabilnya kondisi keamanan dan melihat aneka peluang di masa mendatang, ia menyatakan hal-hal lebih besar dalam kerangka kerja sama Indonesia-Australia patut digarap. Laporan hasil Kelompok Kerja Australia-Indonesia menghasilkan 10 rekomendasi. Lima rekomendasi pertama adalah mendorong penyelesaian kesepakatan kemitraan ekonomi kedua negara (IA-CEPA) 2017, menggelar pertemuan tingkat menteri tahunan, mengikutsertakan peran perdana menteri Australia, menyusun kembali kemitraan, dan mendorong kerja sama lebih besar di Indo Pasifik. (BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000