logo Kompas.id
InternasionalJaringan Internet Makin Sulit ...
Iklan

Jaringan Internet Makin Sulit Diputus

Oleh
· 3 menit baca

SEOUL, KAMIS — Perusahaan milik Pemerintah Rusia, TransTeleCom, ternyata membuka jaringan internet untuk Korea Utara yang bisa memperkuat kemampuan siber negeri itu. Langkah ini jelas melawan upaya Amerika Serikat mengisolasi rezim Kim Jong Un. Hal ini terdeteksi pertama kali oleh Dyn Research, pemantau jaringan internet global, akhir pekan lalu.Jaringan baru itu menjadi jaringan kedua yang memperkuat jaringan pertama dari China Unicom. Jaringan dari China hampir semuanya diarahkan ke jaringan internet di Korut sejak 2010. "Tambahan jaringan itu memberi Korut kekuatan untuk bertahan terhadap serangan pada infrastruktur jaringan," kata Bryce Boland, Kepala Teknologi FireEye untuk Asia Pasifik, sebuah perusahaan keamanan siber. Harian The Washington Post menyebutkan Komando Siber AS menyerang peretas di Korut, Sabtu, untuk memutus akses mereka ke jaringan internet. Data Korea Selatan menunjukkan Korut memiliki 6.800 spesialis perang maya terlatih. "Pasukan siber" itulah yang dituding melakukan serangan siber tingkat tinggi, termasuk meretas Sony Pictures pada 2014. Namun, kalau bergantung satu penyedia internet saja, Korut merasa rentan terkena serangan. Setelah peretasan Sony Pictures, Korut kerap gagal terhubung dengan jaringan internet hingga berjam-jam. Dengan rute alternatif yang disediakan Rusia, Boland yakin jaringan internet di Korut semakin susah diputus.Pekerja KorutJika Rusia membantu Korut melalui alternatif jaringan internet, rakyat AS justru membantu memberikan subsidi rezim Korut untuk mengembangkan program senjata nuklir. Kantor berita Associated Press menemukan, rakyat AS ternyata selama ini membeli makanan laut yang diproduksi tenaga kerja Korut. Catatan pengiriman melalui kapal menunjukkan lebih dari 100 kargo kontainer berisi makanan laut masuk AS dan Kanada tahun ini. Impor makanan laut, seperti kepiting salju, salmon, dan cumi, datang dari pabrik di China yang mempekerjakan warga Korut.Pada saat Korut dilarang menjual apa pun, Korut mengirimkan puluhan ribu pekerja ke seluruh dunia. Total pemasukan yang didapat sekitar 200 juta dollar AS-500 juta dollar AS per tahun. Selain ke AS, produk yang dibuat pekerja Korut juga mencapai Kanada, Jerman, dan negara lain di Uni Eropa. Di pabrik China, para pekerja Korut tidak boleh meninggalkan asrama tanpa izin. Mereka juga tidak menerima gaji secara utuh. Sekitar 70 persen gaji mereka diambil rezim Korut. Selain makanan laut, para pekerja Korut juga membuat lantai kayu dan garmen di pabrik-pabrik China. Industri-industri itu juga mengekspor produk mereka ke AS. Perusahaan AS tidak diperbolehkan mengimpor produk yang dibuat para pekerja dari Korut yang ada di sejumlah negara di dunia. Perusahaan yang ketahuan melanggar hal itu terancam hukuman. Masalahnya, 100.000 pekerja Korut bekerja di berbagai bidang di banyak negara, seperti konstruksi di Timur Tengah, industri kapal Polandia, industri kayu Rusia, dan kapal nelayan di Uruguay. Sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB melarang semua negara untuk tidak menambah pekerja asal Korut. (AFP/AP/LUK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000