logo Kompas.id
InternasionalDi Balik Transaksi Saudi-Rusia
Iklan

Di Balik Transaksi Saudi-Rusia

Oleh
· 3 menit baca

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, Kamis (5/10), berkunjung ke Rusia. Kunjungan itu merupakan bagian kebijakan baru Visi Arab Saudi 2030, yakni membangun hubungan secara imbang dengan dunia internasional guna menggali diversifikasi jaringan dan sumber devisa.Kunjungan Raja Salman itu menghasilkan transaksi antara Rusia dan Arab Saudi senilai 7 miliar dollar AS dalam berbagai sektor. Namun, yang paling menonjol dan menjadi sorotan media internasional adalah transaksi kedua negara atas sistem pertahanan udara S-400 Triumf.Arab Saudi menjadi negara kedua di Timur Tengah-setelah Turki-yang berhasil mendapatkan persetujuan Rusia untuk bisa membeli S-400. S-400 Triumf adalah sistem pertahanan udara buatan Rusia tercanggih saat ini. Sistem rudal darat ke udara itu kini dianggap setara dengan sistem pertahanan udara tercanggih milik Amerika Serikat (AS), yaitu MIM-104 Patriot.Sistem S-400 dilengkapi dengan rudal jarak menengah sampai jarak jauh untuk mencegat segala bentuk ancaman udara, mulai dari pesawat, pesawat tak berawak, rudal jelajah, hingga rudal balistik dengan jarak tembak hingga 400 kilometer dan ketinggian 30 kilometer. Sistem S-400 menjadi sangat populer di Timur Tengah setelah Rusia menempatkan sistem pertahanan udara tercanggih tersebut di Suriah menyusul intervensi militer Rusia di negara itu mulai akhir September 2015. Rusia menempatkan S-400 di dekat kota Latakia, Suriah barat.Langkah Rusia menempatkan sistem S-400 tersebut mengubah perimbangan kekuatan militer di Suriah dan Timur Tengah. Dengan menempatkan sistem S-400 di dekat kota Latakia, Rusia kini bisa mengontrol teritorial udara Suriah, Lebanon, Israel, dan Turki selatan. Jarak antara kota Latakia dan Beirut, Lebanon, hanya sekitar 185 kilometer. Jarak antara Latakia dan Haifa, Israel utara, sekitar 310 kilometer. Jarak antara Latakia dan Antakya, Turki selatan, hanya sekitar 82 kilometer. Maka, kota Beirut, Haifa, dan Antakya masih berada dalam jangkauan tembak sistem S-400 Rusia di dekat Latakia. Sistem S-400 itu semakin populer setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara mengejutkan mengumumkan pada September lalu bahwa Rusia dan Turki telah mencapai kesepakatan transaksi atas sistem S-400. Kamis pekan lalu, Arab Saudi menyusul dengan mengumumkan telah berhasil mencapai transaksi dengan Rusia untuk membeli sistem S-400.Akhir hegemoni PatriotKehadiran sistem S-400 buatan Rusia di Suriah serta nanti di Turki dan Arab Saudi akan mengakhiri hegemoni sistem anti-serangan udara canggih Patriot buatan Amerika Serikat di Timur Tengah yang ditempatkan di kawasan itu sejak era Perang Teluk tahun 1990. Bagi Arab Saudi, sistem S-400 sangat penting untuk menghadapi industri rudal balistik Iran yang sangat maju. Iran selama ini sudah dikenal memiliki rudal balistik Shahab 3 yang jangkauan tembaknya mencapai 2.000 kilometer. Ini berarti, semua kota di Arab Saudi berada dalam jangkauan tembak rudal Shahab 3 milik Iran. Arab Saudi dan negara Arab Teluk lain saat ini mengandalkan sistem pertahanan udara Patriot buatan AS yang dioperasikan militer AS untuk menghadapi ancaman rudal balistik Iran. Jika Arab Saudi menambah kekuatan dengan sistem S-400, negara itu sudah memiliki sistem pertahanan canggih untuk menghadapi ancaman serangan rudal balistik Iran atau bahkan juga ancaman pesawat tempur canggih milik Israel. Secara politis, dengan kehadiran sistem S-400, Arab Saudi dapat mewujudkan perimbangan kekuatan yang lebih unggul atas Iran. Selain itu, Arab Saudi berhasil membangun diversifikasi sumber pasokan senjata yang selama ini sangat tergantung ke Barat, khususnya Amerika Serikat.(Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000