logo Kompas.id
InternasionalFatah-Hamas Bahas Peta Jalan...
Iklan

Fatah-Hamas Bahas Peta Jalan Rekonsiliasi

Oleh
· 3 menit baca

KAIRO, RABU — Perundingan rekonsiliasi dua faksi rival di Palestina, Fatah dan Hamas, berlangsung di Kairo, Mesir, mulai Selasa (10/10). Suasana optimistis mengawali perundingan tertutup yang menurut rencana digelar tiga hari itu. Seorang delegasi Hamas menyatakan, dirinya sangat berharap perundingan itu menghasilkan peta jalan menuju rekonsiliasi. "Kami bertemu di Kairo dengan penuh harap mampu menghasilkan dan membeberkan peta jalan bernama rekonsiliasi nasional," kata Izzat Reshiq, delegasi senior Hamas lewat akun Twitter, Selasa."Persatuan dan rekonsiliasi nasional bagi rakyat Palestina adalah pilihan strategis untuk melangkah ke depan," ujarnya.Perundingan rekonsiliasi hasil mediasi Mesir antara Fatah dan Hamas berlangsung di markas intelijen Mesir di Kairo. Perundingan itu digelar menyusul kunjungan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah ke Jalur Gaza yang dikontrol Hamas untuk pertama kali sejak 2015.Perundingan rekonsiliasi disebutkan akan membahas berkas-berkas yang memungkinkan pemerintah persatuan nasional Palestina bekerja di Jalur Gaza. Azzam Ahmad, salah seorang pemimpin delegasi Fatah, mengatakan, perundingan akan membahas soal pengelolaan kementerian-kementerian pemerintahan di Gaza. Turut serta dalam rombongan delegasi Fatah, yakni Majed Faraj, Kepala Intelijen Palestina dan mitra dekat Abbas. Isu lain yang juga dibahas dalam perundingan rekonsiliasi itu adalah nasib 40.000 hingga 50.000 pegawai Hamas yang direkrut sejak 2007. Delegasi Hamas dalam perundingan itu dipimpin Saleh Arouri, Wakil Kepala Hamas. Isu keamanan bakal menjadi fokus utama perundingan, termasuk pengerahan 3.000 anggota keamanan Fatah yang akan bergabung dengan aparat kepolisian Gaza. Ahmad mengatakan, pengamanan di Rafah harus dijalankan pasukan pengamanan Presiden Abbas di bawah supervisi badan perbatasan Uni Eropa, bukan pegawai yang dipekerjakan Hamas. Rafah merupakan satu-satunya pintu perbatasan Gaza dengan Mesir. Pintu perbatasan ini pernah menjadi gerbang utama andalan sekitar 2 juta warga Gaza menuju dunia luar. Fatah dan Hamas berharap pengerahan pasukan Otoritas Palestina di perbatasan Gaza bakal mendorong Mesir dan Israel meringankan pembatasan di pintu-pintu perbatasan serta membantu Gaza memperbaiki ekonomi. Ahmad menambahkan, pemerintah akan bekerja menyelesaikan persyaratan-persyaratan dalam satu atau dua pekan terkait pintu perbatasan Erez dan Kerem Shalom. Sebelum rekonsiliasi, Fatah kehilangan kontrol atas Gaza setelah kalah dari Hamas dalam pertarungan tahun 2007. Bulan lalu, Hamas menyerahkan kekuasaan di Gaza kepada pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas yang didukung Fatah melalui kesepakatan yang dimediasi Mesir. Kabinet pemerintahan Palestina di Tepi Barat juga menyatakan, Selasa, mereka berharap perundingan di Kairo bakal sukses. "Kabinet berharap sesi dialog nasional di Kairo bakal berhasil mewujudkan rekonsiliasi dan menyatukan kembali tanah asal. (Kabinet) menyatakan kesiapan menjalankan tugas-tugas secara penuh di Jalur Gaza begitu faksi-faksi mencapai kesepakatan," sebut juru bicara kabinet.Hamas dan Fatah juga akan membahas penentuan tanggal pemilu presiden dan pemilu legislatif serta reformasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).(AFP/REUTERS/SAM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000