logo Kompas.id
InternasionalPerang Narkoba Beralih Target ...
Iklan

Perang Narkoba Beralih Target ke Bandar Besar

Oleh
· 2 menit baca

MANILA, KAMIS — Pemerintahan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Kamis (12/10), mengalihkan fokus perang melawan narkoba di Filipina dengan mengincar jaringan atau bandar besar. Duterte berharap perubahan target tersebut akan menenangkan kritik dari dunia internasional dan pegiat hak asasi manusia akibat banyaknya jumlah korban tewas dalam perang terhadap narkoba yang ia canangkan itu. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Duterte membaca memorandum yang melucuti peran polisi dalam operasi ini dan menempatkan Badan Pengawas Narkoba Filipina (PDEA) sebagai penanggung jawab. Ia kemudian melontarkan kecaman terhadap negara-negara yang mengkritiknya.Dalam pidatonya, Duterte membidik sekelompok anggota parlemen dan kelompok masyarakat sipil Eropa. Beberapa di antara mereka pekan ini dilaporkan telah memperingatkan bahwa Filipina berisiko kehilangan hak dalam perdagangan karena pelanggaran yang tidak terkendali yang dilakukan polisi Filipina dalam operasi pemberantasan narkoba yang diperintahkan oleh Duterte.Presiden Filipina itu juga menyatakan tidak lagi tertarik memakai tenaga kepolisian untuk memberantas narkoba dan hanya mengizinkan PDEA. "Sepertinya mereka menginginkannya. Sebagai kata terakhir, mungkin ini cukup untuk orang-orang bodoh di Uni Eropa. Mereka hanya fokus pada berapa banyak jumlah orang yang tewas," kata Duterte.Mantan Wali Kota Davao City itu sebelumnya sangat berang karena anggota Parlemen Eropa menyebutkan, Filipina bisa kehilangan keanggotaannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa.Perubahan taktikTidak jelas apakah keputusan Duterte mengubah taktik pemberantasan narkoba itu dipengaruhi oleh tekanan dari negara-negara Barat. Pemerintah Filipina menyatakan, perubahan taktik tersebut untuk menarget bandar-bandar besar. Kini, gerak pemberantasan narkoba menjauh dari operasi di tingkat jalanan. Pemerintah sekarang mengejar jaringan dan pemasok/bandar besar.Polisi Filipina pun diperintahkan membubarkan 18 unit antinarkoba regional yang selama ini menjalankan operasi. Juru bicara kepresidenan, Ernesto Abella, mengatakan, tujuan baru bagi PDEA adalah menarget anggota sindikat yang lebih tinggi dan pelindung mereka di pemerintahan.Pesan itu terdengar sangat familiar dengan pengumuman serupa setahun yang lalu ketika sebuah fase baru perang narkoba diluncurkan untuk menangkap produsen dan pemasok narkoba.Banyak pihak mengecam tewasnya 3.900 orang akibat operasi yang dilakukan kepolisian terhadap para penjual narkoba lingkup kecil, pengguna, dan masyarakat miskin kota. Polisi mengatakan, para tersangka tersebut bersenjata dan menolak ditangkap. Polisi pun menolak tuduhan bahwa para korban telah dieksekusi. (REUTERS/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000