China Ingin Penyelesaian Konflik dengan Dialog dan Negosiasi
Oleh
LUKI AULIA
·5 menit baca
BEIJING, KOMPAS — Dua hari menjelang kongres ke-19 Partai Komunis China, Pemerintah China menyuarakan ajakan menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan, khususnya di kawasan Asia. Untuk itu, segala konflik dan krisis di kawasan Asia, seperti krisis nuklir Korea Utara, sengketa Laut China Selatan, Afganistan, dan isu Kashmir, harus diselesaikan melalui dialog dan negosiasi.
Wakil Direktur Jenderal untuk Perencanaan Kebijakan pada Kementerian Luar Negeri China Yao Wen mengemukakan hal itu ketika ditemui, Senin (16/10), di Beijing, China. ”Kami harap, segala konflik dan persoalan di kawasan ini bisa diselesaikan melalui negosiasi dan dialog karena perdamaian dan stabilitas sangat penting bagi semua pihak. Ini prioritas kami,” ujar Yao.
Yao mengatakan, China bersedia bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mencari solusi terbaik. Hanya dengan perdamaian dan stabilitas keamanan, hasil pembangunan bisa dinikmati tidak hanya oleh rakyat China, tetapi juga oleh negara-negara tetangga di Asia.
Isu-isu internasional terkait China juga akan dibahas dalam kongres Partai Komunis China (PKC) yang dimulai, Rabu ini. Namun, utamanya kongres akan mengkaji laporan perkembangan pembangunan yang dicapai pemerintahan Presiden Xi Jinping. Selain itu, juga akan dibahas perencanaan lima tahun ke depan.
Xi Jinping, kata Yao, sudah mengajukan rencana dan arah kebijakan pemerintah yang penting, yakni rencana 2021. Sesuai rencana itu, tahun 2021 China berharap menyelesaikan program peningkatan kesejahteraan masyarakat.
”Kita akan buka babak baru untuk mencapai tujuan kedua, yakni pada 2049 atau saat 100 tahun China. Kita ingin mengubah China menjadi negara modern yang kuat. China berharap bisa jadi lebih kuat dan menjalin hubungan lebih kuat dengan negara tetangga sehingga semua bisa mengambil keuntungan,” kata Yao.
Bekerja sama dengan negara-negara Asia menjadi prioritas diplomasi China karena, bagi China, komunikasi dengan dunia dimulai dari negara-negara di Asia. Hubungan kerja sama, khususnya perdagangan, pun meningkat. Tahun lalu volume perdagangan China dan Asia naik 1,2 triliun dollar AS.
Untuk mempererat kerja sama dan tumbuh bersama, China banyak berharap pada Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), seperti koridor ekonomi China-Pakistan, jalur kereta China-Laos, jalur kereta China-Thailand, dan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Inisiatif itu, kata Yao, menekankan pada kerja sama di bidang energi, konektivitas, dan kawasan industri.
Ajakan hidup sederhana
Senin kemarin, para delegasi dan peserta kongres dari sejumlah wilayah di China mulai berdatangan. Berbeda dengan kongres sebelumnya, kali ini tidak akan ada buah gratis yang tersedia di kamar para peserta dan delegasi. Tidak ada pula potong rambut gratis dan sajian udang dalam menu. Ini bagian dari ajakan hidup sederhana Xi Jinping yang bertekad memberantas korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Xi Jinping mengingatkan, jika korupsi tidak diberantas akan memengaruhi kekuasaan partai. Kantor berita Xinhua menyebutkan, Xi Jinping yang menjadi Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis China mengajak peningkatan kerja sama antara Partai Komunis China dan partai politik nonkomunis yang lain demi mencapai impian China.
Pernyataan ini dikemukakan Xi pada pertemuan Komite Pusat PKC, Minggu. Untuk menyiapkan laporan lima tahun, Xi Jinping meminta masukan partai lain untuk melihat, apakah sudah sesuai dengan aspirasi dan harapan rakyat. Laporan yang akan dibacakan dalam kongres itu diharapkan bisa menjadi panduan bagi pembangunan.
”Untuk mencapai tujuan, kita harus mempraktikkan demokrasi dalam proses penyusunan laporan dan meningkatkan penyelidikan dan penelitian,” kata Xi Jinping.
Komite Pusat PKC akan mengkaji masukan peserta kongres. Untuk meningkatkan sosialisme dengan karakteristik China, tugas krusialnya adalah meningkatkan kerja sama multipartai dan konsultasi politik di bawah kepemimpinan partai komunis dan mengembangkan demokrasi konsultatif sosialis untuk bisa bekerja sama dengan partai politik China yang nonkomunis dan kelompok-kelompok tanpa afiliasi partai.
Peserta kongres
Selain Partai Komunis China, ada delapan partai nonkomunis, yakni Komite Revolusioner China Kuomintang, Liga Demokrasi China, Asosiasi Konstruksi Demokratis Nasional China, Asosiasi Promosi Demokrasi China, Partai Demokrat Pekerja dan Rakyat China, Partai Zhi Gong China, Masyarakat Jiu San, dan Liga Otonomi Demokratik Taiwan.
Didirikan antara 1920-an dan akhir 1940-an, partai-partai nonkomunis memiliki keanggotaan yang terdiri dari para profesional dan akademisi dari beragam sektor, elite China yang pulang dari negara lain dan keluarganya, orang yang punya kaitan dengan Kuomintang, atau warga Taiwan. Partai-partai nonkomunis memiliki perwakilan di kongres rakyat nasional. Melalui cara ini, mereka bisa berperan aktif menjalankan urusan negara dan mengambil peran pengawasan atau pemantauan.
Dibandingkan dengan delegasi pada kongres ke-18, delegasi kongres kali ini lebih banyak. Mereka dipilih dari garis depan bidang produksi dan perempuan. Menurut pernyataan Komite Pusat PKC, total 771 delegasi atau 33,7 persen dari keseluruhan delegasi berasal dari produksi dan industri. Di antara mereka, ada 198 pekerja atau pekerja migran, 86 petani, dan 283 profesional personel teknis. Representasi anggota partai perempuan dari dari kelompok etnis minoritas juga naik, mencapai 24,1 persen dan 11,5 persen dari total delegasi.
Ada 43 kelompok etnis minoritas yang hadir dari 55 kelompok etnis minoritas yang ada. Mereka terpilih karena memenuhi standar ketat terkait integritas politik dan gaya kerja yang bersih. Total ada 2.287 delegasi yang terpilih untuk datang ke kongres. Usia rata-rata mereka 51,8 tahun, dan 70,6 persen dari mereka berusia di bawah 55 tahun.
Sebagai bukti semangat partai juga menurun ke generasi muda, ada 2.009 delegasi atau 87,8 persen dari keseluruhan delegasi yang bergabung dengan PKC setelah Desember 1978, dan 416 orang di antaranya bergabung partai setelah Januari 2000. (Dilaporkan dari Beijing, China; AP/AFP/REUTERS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.