logo Kompas.id
InternasionalMadrid Bersiap Cabut Otonomi...
Iklan

Madrid Bersiap Cabut Otonomi Catalonia

Oleh
· 3 menit baca

BARCELONA, RABU — Sehari sebelum tenggat yang diberikan, Madrid menyatakan sudah bersiap memproses pencabutan otonomi Catalonia. Dengan demikian, jika pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont, tidak mencabut deklarasi kemerdekaan sampai pada tenggat yang jatuh pada Kamis (19/10), Madrid dapat langsung menerapkan Pasal 155 Konstitusi yang memungkinkan pemerintah pusat mengontrol langsung Catalonia. PM Spanyol Mariano Rajoy meminta Puigdemont bertindak dengan akal sehat. "Saya memintanya bertindak secara pantas dan seimbang, mengedepankan kepentingan seluruh warga Catalonia," ujar Rajoy di parlemen, Rabu (18/10).Pemerintahan Rajoy sebelumnya memberi tenggat sampai Senin kepada Puigdemont untuk menegaskan apakah Catalonia mendeklarasikan kemerdekaan atau tidak menyusul sikap Puigdemont yang ambigu. Pekan lalu ia menandatangani deklarasi kemerdekaan, tetapi menangguhkan pemberlakukannya dengan alasan ingin berdialog dengan Madrid. Tenggat Senin lalu terlewati tanpa ada pernyataan apa pun dari Puigdemont. Madrid kemudian memberi kesempatan sampai Kamis ini. Untuk mengaktifkan Pasal 155, pemerintah harus meminta persetujuan Senat. Namun, persetujuan diperkirakan akan diperoleh karena partai Rajoy, Partai Populer, menguasai kursi mayoritas di parlemen. Langkah Madrid itu bisa berujung pada percepatan pemilu di Catalonia. Di sisi lain, langkah itu dikhawatirkan memperburuk situasi politik dan keamanan.DemonstrasiPengadilan tinggi Spanyol, kemarin, memutuskan bahwa referendum kemerdekaan pada 1 Oktober inkonstitusional. Pengadilan juga memutuskan menahan dua aktivis pro-kemerdekaan Catalonia, Jordi Sanchez dan Jordi Cuixart.Cuixart dan Sanchez dituduh telah mengoordinasi demonstrasi besar-besaran bulan lalu saat polisi nasional menggeledah kantor pemda Catalonia menjelang referendum. Para demonstran mengepung gedung itu sehingga polisi terjebak selama berjam-jam, kendaraan mereka dirusak, dan pengunjuk rasa berdiri di atas mobil-mobil polisi sambil meneriakkan ajakan mobilisasi melawan pemerintahan Spanyol. Penahanan kedua tokoh ini memicu unjuk rasa besar di kota-kota di Catalonia, seperti Barcelona, Girona, dan Reus. Menurut kepolisian Barcelona, sekitar 200.000 orang berpartisipasi dalam unjuk rasa. "Kami telah menunjukkan, kewarganegaraan Catalonia lebih besar dari gagasan mana pun," kata Pep Guardiola, manajer klub Manchester City yang mendedikasikan kemenangan timnya atas Napoli di Liga Champion kepada dua aktivis yang ditahan. "Kami berharap mereka segera dibebaskan," ucapnya. Di parlemen nasional, 50 anggotanya yang berasal dari Partai Catalonia memprotes penahanan dua aktivis. Mereka mengangkat poster selama 15 detik sebelum diperingatkan untuk duduk kembali. Krisis berkepanjangan di Spanyol berpengaruh pada sektor ekonomi. Senin lalu, Madrid mengoreksi perkiraan pertumbuhan tahun 2018 dari 2,6 persen menjadi 2,3 persen. Lebih dari 700 perusahaan telah memindahkan kantor pusat mereka dari Catalonia. Liga Spanyol juga menunda tender hak penayangan televisi karena situasi yang tak menentu, termasuk ketidakjelasan masa depan klub raksasa Barcelona. "Krisis ini akan sangat berdampak pada nilai kompetisi La Liga," ujar Presiden La Liga Javier Tebas. (AP/AFP/REUTERS/MYR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000